Good to Awesome
Jangan hanya baik. Harus menakjubkan.
Saat Anoop dan Lil harus keluar dari kompetisi American Idol, semua sedih. Tapi tidak kecewa. Mereka bagus. Jauh lebih bagus dari ratusan juta orang. Tapi tidak awesome. Beda misalnya dengan Adam Lambert. Merinding melihat Adam bernyanyi.
Mengapa harus settle pada level baik? Padahal setiap orang bisa menakjubkan pada bidang yang dipilihnya.
Ambil contoh lagi misalnya soal capres dan cawapres Indonesia. Semua politisi memang bagus. Tapi orang malas mendengar manuver-manuver yang terjadi di belakang layar. Karena ini menghasilkan presiden yang tidak menakjubkan.
Manuver di belakang layar itu analogi dengan penyanyi Idol diam-diam bikin deal-deal dengan sesama penyanyi dan tim juri. Apanya yang asik?
Beda sekali dengan epik drama Obama. Terjadi di depan rakyat. Di lapangan. Awesome.
Mari kita tinggalkan sikap sekedar bagus. Apalagi minimalis. Belajar menakjubkan. Awesome. Itu yang kita belajar dari Obama. Dan Adam Lambert.
April 25, 2009 at 11:32 am
when better is possible, then good is not enough …
April 25, 2009 at 4:25 pm
the question is “how do we know when awesome is possible”?
April 28, 2009 at 10:56 am
Liat banyaknya posting per bulan di blog ini, awesome…