Archive for June, 2010
Jangan takut mati. Apalagi takut hidup. Takutlah bahwa hidup kita belum benar-benar hidup.
Mengapa ya orang Indonesia tidak menggunakan voting untuk mengambil keputusan? Tapi menggunakan musyawarah untuk mufakat? Menurut saya kedua cara ini jangan dipertentangkan tapi digabung saja.
Selain menghargai orang lain, anda harus bisa menghargai diri sendiri.
Apa beda Users dengan Customers dari sebuah produk atau layanan?
Rasa takut gagal membuat orang tidak berani mencoba. Jalan keluarnya? Selalu melakukan sesuatu karena it is a right thing to do.
Continue Reading »
Beberapa kali saya mendengar orang menganggap saya sebagai seorang seniman. Saya kaget, mengapa bisa begitu?
Perkawinan itu adalah persatuan antara dua orang yang berbeda: satu selalu lupa tanggal ulang tahun dan satu yang selalu ingat. Dan di rumah saya ada tiga kekasih hati yang berulangtahun di bulan Juni.
Jadinya saya selalu ketakutan kalau sudah bulan Juni 🙂
Mau hidup bahagia? Anda harus berada “in the zone“…
Pilih mana? Jadi orang mujur atau jadi orang sial? Ini sebuah pilihan lho…
Bagaimana anda tahu cintanya tulus? Bagaimana anda tahu ia sahabat sejati? Dari apa yang tidak ia lihat pada anda.
Hidup kita akan berkembang kalau kita membuang jauh-jauh mentalitas korban. Victims mentality. Sebagai gantinya, kita harus mengadopsi mentalitas desisif (decisive). Pengambil keputusan. Decision makers.
Meskipun benar, saya tidak senang dengan pepatah, karena nila setitik rusak susu sebelanga. Lawan dari pepatah itu, karena ragi setitik roti mengembang. Ini lebih asik.
Jabatan tinggi itu menggiurkan. Tapi jabatan itu jangan dipanjat. Hendaknya kita membesar karena membesarkan orang lain.
Dalam mengungkapkan pendapat, kita jangan sering menggunakan kata “kalau”. Ini terlalu lemah dan hipotetikal. Dan menandakan keraguan.
Bentuk biologis (hayati) cuma satu dari tiga macam kehidupan. Dua lainnya adalah bentuk fisika (materi-energi) dan bentuk pikiran (imajinasi).
Sejarah dunia memang mengasyikkan. Cuma, memang, namanya sejarah, terpaksa harus ditulis seperti suatu cerita karangan. Akibatnya tidak semua setuju dengan cerita itu. Ada banyak versi. Cerita sejarah versi mana yang harus diajarkan di sekolah? Versi yang terpilih itu disebut versi mainstream.
Meskipun saya pengguna Linux Ubuntu, saya masih hidup di dunia yang tidak bisa lepas dari Microsoft Office. Jalan keluar terbaik: virtualisasi.
Arogansi itu penyakit kita yang menahun dan kronis, yang harus kita lawan setiap hari.