Archive for October, 2009
Orang takut komitmen. Takut terikat. Padahal dalam komitmen itu ada kemerdekaan.
Orang ingin memiliki mata indah? Menurut saya terbalik. Kita harus berusaha punya mata yang bisa melihat keindahan. Mata yang terang.
Betul, kita perlu tampil beda. Tapi maksudnya lebih pada mampu bergembira di tengah dunia yang penuh kesusahan.
Setelah berkali-kali dipusingkan dengan notebook HP TX1209au, cukup. Saya tidak akan mau lagi membeli produk notebook HP.
Dalam menghadapi dunia, anda itu semut, laba-laba, atau lebah?
Segala yang bernilai itu merupakan hasil pemampatan. Kalau anda ingin produktif, sukses bisnis, kaya, dan banyak duit, anda perlu belajar melakukan pemampatan. Pemadatan.
Produk dan layanan yang pintar adalah, ya itu…, membuat pengguna tambah pintar. Kayak sekolah guru.
“Saya paling tidak suka kalau menteri di cari satu jam, dua jam tidak ada, meskipun hari libur,” tegas SBY. Hehe, rasain.
kita perlu jernih melihat kasus Namru. Jangan sampai kita rugi karena kehilangan laboratorium kelas dunia.
Ibu Nila Moeloek sudah dipanggil ke Cikeas untuk menjadi menteri. Namun hasil test psikologi beliau gagal, sehingga ia gagal di lantik. Keruan muncul berbagai kontroversi.
Sudah tiga hari ini saya terbaring sakit perut. Gara-gara makan makanan kaki lima. Rupanya perut saya mulai elite nih.
Saya tidak tahu bagaimana menulis tentang sikap Megawati belakangan ini tanpa terkesan sok tahu. Tapi, what the heck…
Mestinya yang paling lega itu bu Muluk ya, tidak jadi menteri. Tapi saya tidak bisa menghindar dari kesan bahwa menjadi menteri itu seperti mendapat kenaikan status. Mungkin memang budaya kita ya?
Menurut saya, ada banyak keberhasilan pemerintahan SBY-JK. Untuk itu kita semua wajib berterimakasih. SBY pantas terpilih ulang. Dan secara khusus dan tulus saya hendak berterimakasih pada JK.
Menurut Michael Ballack, Roger Federer itu pemain tenis yang beda kelas. Alasannya, Federer berhasil bangkit dari kejatuhannya. Dan itu menginspirasi Ballack.
Ada orang, untuk mencapai maksudnya, memerankan diri sebagai korban. Selain untuk menarik simpati, taktik ini dimaksudkan agar lawannya dipotretkan sebagai orang kejam. Kita harus waspada, karena di balik sikap sebagai korban, ada sikap untuk mengalahkan lawan secara tidak adil.
Ternyata gempa itu perlu sering terjadi. Dengan adanya gempa Ujung Kulon Jumat kemarin, maka energi gempa sedikit berkurang. Potensi gempa besar jadi berkurang juga.
Ada kata-kata yang sangat mengakrabkan bagi orang dekat dengan kita tetapi tabu dan sangat menyinggung bagi orang yang jauh. Jadi kata-kata tersebut bersifat diskriminan. Kata kata diskriminan membedakan siapa orang yang intim dengan anda dan siapa yang jauh.
Kalau anda tahu besok anda akan mati, apa yang hendak anda lakukan hari ini?
Berkendaraan dituntun voorijder itu sepertinya enak. Padahal kalau supir tidak biasa, itu bisa sangat berbahaya.
Jangan berhenti meregenerasi diri. Reborn. Lahir ulang. Maka anda akan awet muda.
Setelah sekian tahun tidak berfungsi normal, lift-lift di gedung PAU kelihatannya mulai jalan lancar. Sebenarnya saya bersyukur, lift-lift itu sempat rusak lama. Saya bisa olahraga setiap hari.
Kalau jaman dulu ada cerita rakyat, jaman sekarang ada cerita desas-desus. Urban legend. Meskipun pantas di ragukan kebenaran faktualnya, urban legend ini banyak gunanya. Karena ia mengajarkan nilai-nilai kontemporer.
Kekayaan bersama adalah kekayaan yang dikumpulkan untuk kepentingan bersama. Dan ini sebenarnya jauh lebih penting daripada mengumpulkan kekayaan sendiri.
Bravo Ibu Megawati! Itu adalah pilihan terbaik untuk bangsa saat ini.
Ingin hari anda menyenangkan? Antisipasi rupanya adalah kuncinya.
Gara-gara diprotes sana sini, Miyabi malah jadi terkenal. Orang pun jadi aware dengan pornografi. Ini sebenarnya ironis.
Don’t ask, don’t tell. Itu jalan keluar yang diambil Presiden Clinton saat ia diperhadapkan pada larangan orang gay (homoseks) untuk menjadi tentara. Tidak perlu tahu.
Hari-hari ini banyak orang sedang menanti telepon. Pengen ditelepon SBY :-). Orang ingin jadi menteri. Kayaknya asik banget. Padahal jabatan Menteri itu jabatan yang cukup memusingkan.
Meskipun kita harus tabah dan penuh perjuangan, kita juga perlu tahu kapan harus menyerah. Berhenti. Quit.