Archive for February, 2013
Mungkin tidak disengaja. Tetapi draft Kurikulum Nasional 2013 secara jenius meletakkan agama sebagai inti dari pencerdasan manusia. Tetapi agama seperti apa?
Kalau kita merasa kurang produktif, mungkin kita kena penyakit mood disorder. Bagaiman cara sembuhnya?
Hidup menjadi rumit karena “idealisme” kita tidak sesuai dengan realitas dunia.
Pasangan Rieke-Teten harus mengakui dan mengucapkan selamat atas kemenangan pasangan Achmad Heryawan dan Dedy Mizwar.
Apa yang menyesakkan dari kasus Anas dkk? Bahwa kader pemimpin muda kita rontok. Apa yang harus Anas lakukan sekarang?
If you cannot see, if you cannot know, what is the point?
Nasehat yang terbaik adalah: do what you love, to the people you love.
Ada orang menduga bahwa elektronika akan sangat maju sehingga di sekitar tahun 2050 ia akan mengambil alih kekuasaan di bumi dari manusia.
Ini cerita favorit saya. Saat Indian Amerika berjumpa Columbus Spanyol, apa yang tejadi? Kita tahu, Indian porak-poranda, dan sekarang hidup di camp reservasi. Itulah yang akan terjadi kalau kita berjumpa makhluk angkasa luar (aliens) di bumi.
Musuh manusia paling tidak ada empat. Kenyamanan, Ketakutan, Approval, Kuasa. Semua itu membuat orang berkompromi terlalu banyak.
Chelyabinsk mendadak terkenal. Kota di Rusia ini menjadi saksi ledakan meteor dari langit dua hari lalu.
Semua bangsa maju dengan caranya sendiri. Indonesia dengan cara apa?
Kayaknya aklamasi deh: semua ingin awet muda. Dan mayoritas ingin umur panjang. Ini dua hal yang berbeda. Apa sebenarnya yang kita cari?
“There are bigger problems in this world than not having a catered lunch,”, kata Marcia Lee.
Orang sukses memerlukan kemampuan Conative. Kemampuan daya juang.
Menurut sebuah legenda, manusia hendak bekerjasama membuat Menara Babel sampai ke langit. Tapi gagal, karena muncul berbagai bahasa manusia. Sehingga mereka gagal berkomunikasi. Alhasil kerjasama menjadi susah. Pembangunan menara gagal.
Dari sekian banyak buku tentang leadership, tulisan Ram Charan “Know-Hows: the 8 skills that separate people who perform from those who don’t”, menurut saya yang paling realistis.
Meskipun uang kertas sudah berhasil menggerakkan ekonomi dunia, kemakmuran masa depan menuntut reformasi moneter. Manusia perlu mendesain uang yang baru. Dan setiap orang boleh mencetak mata uang sendiri.
Kita membutuhkan sensivitas cahaya baru untuk melihat dunia masa kini. Kita perlu hidup lebih dari apa yang dilihat mata.
Pendidikan kita masa kini adalah pendidikan placebo. Pendidikan kosong.
Kaya itu berarti memiliki berlimpah hal-hal yang dibutuhkan manusia.
Saya senang punya banyak uang. Tapi target saya di detik saya mati, harta saya harus senilai Rp 0,-
Menyikapi makna segala sesuatu butuh konteks yang tepat.
Inti dari kehidupan manusia adalah belas kasih, perhatian, sayang, pemeliharaan. Sudah jelas sekali. Sedangkan musuh kehidupan adalah kebencian, penghinaan, pengabaian, siksaan. Inipun sudah amat jelas. Bungkusnya bisa macam-macam, tapi isinya jelas itu.
Orang bijak adalah orang yang kaya dengan pengetahuan dan menerapkan nya sehari-hari.
Kalau anda menghadapi satu masalah yang berat, coba cari masalah kedua yang lebih berat lagi. Supaya masalah yang pertama menjadi terasa ringan.
Setahun lalu saya membuat suatu keputusan yang cukup “mengerikan”: Operasi Lasik di RS Mata Cicendo Bandung. Hasilnya: saya puas.
Doktrin itu sebenarnya produk jenius. Tapi ada batas masa berlakunya. Kadaluarsanya duapuluh lima tahun.
Kita perlu menyadari bahwa manusia hidup setidaknya di dua realitas: realitas khayal dan realitas nyata. Dan realitas khayal adalah sumber berbagai penderitaan yang tidak perlu.