Merindukan Engkau
Mereka bilang diperlukan banyak kata untuk menyatakan cinta. Ribuan. Tapi satu-satunya kata yang kutemukan adalah: engkau…
Tahun demi tahun berlalu. Hidup bergerak begitu deras, begitu cepat, dan menderu-deru. Siang malam datang dan pergi. Peristiwa menimpa seperti badai tercurah dari langit. Menerjang seperti seretan sungai. Melemparku ke dalam dan ke luar, ke atas dan ke bawah, menghanyutkanku gelagapan ke samudera raya…
Mereka bilang semua itu akan melunturkan cinta kita…
Tetapi engkau masih di sini, dengan tatapan cinta. Engkau selalu di sini dengan hati penuh kasih. Tahun demi tahun. Cintamu menjadikan semua ini begitu indah, Begitu bermakna. Begitu menggairahkan.
Sadarkah engkau bahwa engkau telah menemukan hukum baru tentang cinta? Bahwa satu tambah satu sama dengan tak hingga? Dua kurang satu sama dengan kosong. Segala sesuatu tanpa engkau adalah tiada…?
Ah kekasihku, dunia ini dipenuhi warna kehadiranmu. Engkau adalah dewi kayangan menyentuh semua kembang untuk berbunga, pepohon dan rerumputan untuk bertumbuh.
Saat engkau menatapku, wajahku berkilau. Saat engkau bersuara, pikiranku bergetar. Saat engkau menyentuhku, hatiku melayang…
Ah cintaku, kasihku.., terimakasih sudah mengizinkan ku mencintaimu selama ini. Karena satu-satunya yang bisa menandingi dicintai oleh mu hanyalah membalas cinta mu…
Aku akan merindukanmu. Bahkan setiap saat aku melangkah keluar dari pintu.
Merindukan senyummu. Merindukan kisah-kisahmu, Merindukan wajah yang menatap penuh cinta. Merindukan kegairahanmu karena kehadiranku.
Malam ini aku memang membisu. Aku berdiam diri dalam keheningan. Karena aku ingin mencicipi setiap detiknya. Karena aku tidak mau melewatkan semua itu.
Karena aku tahu pagi itu akan tiba. Aku akan kembali merindukanmu. Dan hari itu akan terasa panjang tanpamu.
Kau bilang, engkau juga akan merindukanku.
Ah, bila kau pikir merindukanku itu berat, cobalah rasakan merindukan engkau…
Leave a Comment