Archive for December, 2008
Salah satu indikator kita sudah tidak muda lagi adalah semakin perlunya kacamata. Dan kita semakin tua kalau sudah sering kehilangan kacamata. Dan kalau sudah hilang, susah carinya. Karena tidak kelihatan. Tapi good news nya ternyata kacamata itu bisa diperoleh di banyak tempat.
Anda ingin sukses di tahun 2009? Taat beragamalah. Demikian hasil penelitian Dr. Michael McCullouch dan Dr. Brian Willoughby dari University of Miami yang akan diterbitkan pada jurnal The Pychological Bulletin edisi 2009. Orang taat beragama memiliki kemampuan pengelolaan diri yang menjadi kunci sukses abad ini.
Hari ini saya kembali bersatu degan begitu banyak orang yang terjebak di kantor pelayanan pajak untuk memanfaatkan sunset policy. Semua geleng-geleng kepala. Di negara ini untuk bayar pajak saja repot sekali. Tapi saya menemukan banyak kebaikan orang yang bersatu di kantor pajak hari ini.
Sore ini kami tiba di rumah, setelah tiga hari berlibur ke Pangandaran. Semua berjalan lancar, kecuali saat tiba di Nagrek. “Semua orang bersatu, dari berbagai asal dan tujuan, dari semua golongan. Bersatu terjebak macet di tanjakan Nagrek…”
Dalam dunia post modern ini semua berlimpah, kecuali satu: damai sejahtera. Penderitaan besar terjadi pada saat orang kesepian di tengah keramaian, kesakitan dalam kekayaan, ketegangan stress dalam ketinggian pekerjaan, kekosongan makna dalam lumbung harta. Orang berusaha mencarinya pada kesenangan, hobby. Atau mencarinya melalui keheningan kekosongan meditatif. Tapi saya pikir kita harus mencari damai sejahtera Ilahi, damai sejahtera dari padaNya.
Salam damai untuk semua pengunjung yang mulia. Selamat Natal bagi yang merayakannya.
Banyak orang sibuk mencari cinta. Dan tidak ketemu. Padahal cinta itu banyak ditemukan justru saat kita membiarkan diri kita untuk dicintai.
Sabtu kemarin Marco genap berusia 9 tahun. Semakin besar dan semakin pintar. Marco banyak belajar. Salah satu pelajaran berharga adalah betapa uang itu bukan hal yang utama. “Sebal nih punya uang…”, celetuk Marco.
Tahun 2008 ini ditandari dengna gugurnya ekonomi raksasa dunia, seperti perusahaan finansial di Wall Street dan industri di Detroit. Bagi saya ini tanda perubahan zaman. It is a new world.
Saat ini rumah modern selalu dilengkapi dengan listrik AC 220V. Ini biasanya dipasok melalui grid listrik dari PLN. Saya pikir rumah masa depan, secara simultan, harus memiliki grid yang kedua, yakni grid DC 12 V. Ini dipasok melalui batere dan sumber energi terbarukan.
Orang hebat sebenarnya tidaklah begitu istimewa. Budayalah yang membuatnya hebat. Demikian kesimpulan Malcolm Gladwell. Dengan kata lain, Bill Gates itu kebetulan saja hebat karena masyarakatnya memberikan kesempatan. Kalau dia lahir di negara lain, bisa beda hasilnya.
Salah satu pelajaran berharga bagi saya adalah mengerti bahwa tidak semua orang yang mencintai kita itu tahu cara mengekspresikannya.
Banyak korupsi di Indonesia, itu sudah jelas. Dan kita tidak boleh bangga. Tapi kita juga harus mewaspadai korupsi ala AS. Kalau korupsi di Indonesia itu memasyarakat, maka korupsi di AS itu menginstitusi. Sama-sama berbahaya.
Waktu Indonesia terkena krisis di 1998, dengan pongah penasehat barat, IMF, dan World Bank mengkuliahi Indonesia yang disebut denagar korup. Di mana mereka sekarang saat AS memerlukan kuliah itu?
Demikian semboyan terkenal dari Nike, merek sepatu. Dan itulah yang dilakukan Muntader al-Zaidi. Dalam waktu singkat Zaidi menjadi pahlawan banyak orang…
Penerapan konsep mencintai itu sungguh luas. Jadi kalau ada ilmu yang sungguh-sungguh harus dipelajari, itu adalah belajar mencintai. Belajar menerapkan cinta itu pada apapun yang kita hendak kerjakan.
Ini khusus untuk mahasiswa saya yang akan menghadapi UAS matakuliah PTI Januari 2009. Ada ralat dari pengumuman saya di kelas. Yang benar adalah bahan ujian dari Bab 8 s/d Bab 13. (Waktu di kelas saya bilang dari Bab 1 s/d Bab 15.)
Hati kita bisa tertambat pada orang atau barang. Dan hati kita bisa terasa perih saat kita harus mengikhlaskan ia pergi. Hal-hal kecil mengajarkan betapa hati kita tertambat pada hal yang salah. Empat hari belakangan ini saya belajar tentang hal ini di rumah saya.
Seorang Bapak heran melihat kerumunan anak-anak tanggung sedang mengelilingi seekor anjing sambil berteriak-teriak. Takut anak-anak ini menganiaya anjing ini iapun mendatangi mereka.
Ketika Obama bertekad untuk mengunjungi dunia Islam dalam 100 hari pertamanya, banyak orang membayangkan Mesir, Turki, atau Quatar. Tapi sebuah artikel opini di New York Times mengusulkan: Indonesia.
Seharian ini saya menghabiskan waktu memeriksa tugas kuliah Pengantar Teknologi Informasi untuk kelas Sekolah Teknologi Farmasi. Hasilnya cukup menggembirakan.
Mengapa ya banyak orang tidak mau menghabiskan waktu mencari tahu bagaimana memecahkan suatu masalah?
Hirarki Kebutuhan Manusia adalah karya fenomenal Abraham Maslow di tahun 1943. Konsep Maslow yang membagi kebutuhan manusia dalam hirarki lima Level ini masih terus diadopsi sampai sekarang. Tapi Maslow sendiri di akhir hayatnya mengatakan bahwa masih ada satu level kebutuhan yang lebih tinggi: transenden. Kita perlu maju melebihi Level-Level ini.
Lumayan sering saya mendengar keluhan tentang kondisi tempat kerja. Kita tidak senang dengan suasana kerja, orang-orang rekan sekerja kita. Saya kira kita harus membuka pikiran kita lebih luas dan jangan gampang mengeluh. Di saat-saat seperti ini, mengeluh di tempat kerja itu adalah suatu kemewahan.
Kita tersakiti, dan menjadi korban dari orang lain? Jangan kecewa. Masih ada yang lebih buruk lagi.
Kalau kita punya ide bagus, jangan tunggu terlalu lama. Langsung dikerjakan. Karena ide itu merambat sangat cepat. Kalau kita tidak merealisasikannya maka orang lain akan membuatnya. Apa yang mungkin terjadi, bakal terjadi. Persoalannya, yang merealisasikannya itu kita atau orang lain?
Bagaimana cara membuat tim orang-orang spesialis untuk bekerja sama dengan harmonis? Salah satu cara adalah dengan membuat semacam partitur.
Tidak jarang sekarang orang mengasosiasikan administrasi dengan kelambatan. Sesuatu yang negatif. Padahal administrasi adalah cara kita membuat sistem menjadi cerdas.
Tiga ulama muda dan sukses, pastor, pendeta, dan ustad berkumpul, dan ngobrol asik. Mereka saling sharing kehebatan mereka berdakwah. Sampai akhirnya mereka sepakat untuk menguji kemampuan masing-masing, bisa tidak berdakwah pada seekor beruang.
Setiap orang itu cantik dan indah. Cuma kita saja yang sering gagal melihatnya.