Tuhan di waktu malam
Bersyukur itu bisa kita lakukan, terlebih saat hidup kita sedang beres, lancar, cerah dan bahagia. Tapi saat hidup kita gelap dan kelam, dalam kesusahan dan kebingungan, masihkah kita mampu bersyukur?
Kita selalu diingatkan untuk bersyukur. Berterimakasih. Terlebih saat kita mendapatkan anugerah. Berkat. Kebaikan. Kemujuran. Saat hidup kita terasa ada dipuncak gunung.
Saat kita sedang mencapai sukses, keberhasilan, menuai tepuk tangan, bermandikan gemerlap pujian. Saat itu kita dapat bersykur. Dan merasakan kehadiran dan penyertaan Tuhan.
Tapi hidup tidak selalu begitu. Dan bagi sebagian orang, jarang begitu. Things can go wrong. Rencana kita berantakan. Keinginan kita tidak tercapai. Terlebih saat kita terluka, duduk terpekur dalam kegagalan.
Lynda Randle pernah menanyanyikan, God on the mountain is still God in the valley. Tuhan di pegunungan masihlah Tuhan di lembah. Tuhan dalam kebahagiaan masihlah Tuhan dalam kesusahan. Tuhan di siang hari adalah Tuhan di malam hari. Tuhan yang memberikan berkat adalah Tuhan yang menemani kita dalam kegagalan.
Dan bukan cuma itu.
When things go wrong, He’ll make them right..
Saya tidak tahu, seberapa berat himpitan yang kita rasakan hari ini. Saya tidak bisa tahu seberapa beratnya beban hidup anda hari ini. Saya cuma ingin bilang Tuhan di waktu senang adalah Tuhan kita di waktu susah. Tuhan di saat siang masihlah Tuhan juga di saat malam kelam. Still here with you…
March 11, 2010 at 5:06 am
Tuhan tidak menangkis kita dari semua masalah dan kesusahan.
Melainkan, Tuhan menyertai kita DI DALAM masa masa kesusahan itu 🙂