Missing Opportunities
Satu perasaan yang anda harus buang jauh-jauh, adalah perasaan menyesal karena kehilangan peluang. Ganti perasaan itu dengan perasaan bersyukur bahwa kita pernah mendapat peluang itu, dan bersiap untuk peluang yang akan datang berikutnya.
Pertama, peluang itu sudah lewat. Jadi sudah tidak ada. Kita menyesali sesuatu yang tidak ada. Padahal peluang baru akan datang, dan kita bakal miss lagi, karena kita tidak siap, terlalu sibuk menyesali diri.
Kedua, itu baru peluang. Probabilitas. Belum tentu bisa menjadi realitas. Bukan fakta. Belum tentu memenangkan hadiah undian misalnya membuat hidup anda berbahagia.
Ketiga, belum tentu juga peluang yang dimanfaatkan memberikan impak tepat waktu. Maksudnya, bisa saja ada kondisi lain dalam diri kita belum siap.
Point saya, peluang itu adalah anugerah dalam kehidupan ini. Anugerah bagi kita untuk maju. Dan sikap kita pada setiap anugerah adalah bersyukur. Jadi terlepas dari kita mampu memanfaatkannya atau tidak, kita perlu bersyukur dan merasa mendapatkan kehormatan, keistimewaan dan privilage, karena diberi peluang itu.
Kalau kita menyesali peluang yang meleset, maka hati kita berisi perasaan yang negatif. Tidak menyenangkan. Dan kita di bawah sadar mengasosiasikan peluang dengan perasaan negatif. Akhirnya kita bisa-bisa secara keliru merasa bahwa hidup kita lebih baik sebelum diberi peluang ketimbang setelah diberi peluang.
Itu harus kita hindari.
Kita harus selalu beryukur dengan semua peluang yang datang, termanfaatkan atau tidak. Karena di hidup ini selalu berlaku aturan: apapun yang kita syukuri akan datang dan datang lagi pada kita. Apa yang kita sesali akan malas untuk nongol lagi…
March 29, 2010 at 4:20 pm
kalau di perusahaan ada istilahnya, ‘opportunity loss’.. dan ini bisa dihitung sebagai kerugian kalau kita kehilangan kesempatan ini.. artinya kesempatan itu sebenarnya tangible, tapi karena terlambat eksekusi maka bisa kehilangan potensi revenue dibandingkan bila kesempatan itu dieksekusi, dan opportunity tidak mesti berkaitan dengan uang..
sangat setuju pak Armien, kehilangan kesempatan tidak kehilangan segalanya, minimal kita tau bahwa yang kita lewatkan itu sebenarnya kesempatan.. lebih mending dibanding kalau kita tidak tau bahwa itu sebuah ‘kesempatan’ 😀