The Borg

March 12, 2009 in Life

The Borg… Sangat menggiriskan.  Kalau sudah dikejar sama the Borg, sudah deh, you better run for your life…

Saat kuliah dulu saya tidak pernah mau ketinggalan film seri Star Trek.  The Borg itu kumpulan humanoid yang terhubung satu sama lain dalam jaringan pikiran.  Kayak lebah. Tapi jauh lebih canggih dan cerdas. Mereka berusaha mengejar makhluk lain sebanyak mungkin.  Kalau tertangkap, makhluk itu diasimilasikan.  Diubah menjadi anggota dari the collective, kumpulan kolektif The Borg.

Yang hebat, kepintaran anggota ini dishare bersama oleh semua. Jadi The Borg menjadi sangat cerdas. Tidak pernah bisa dikalahkan.  Kita hanya bisa lari darinya.

Awak Startrek selalu berjuang melawan The Borg ini.  Mereka takut ditangkap dan diasimilasi.  Karena begitu kita terasimiasi, kita tidak lagi memiliki kepribadian sendiri.  Kita tidak bisa berpikir independen.  Kita hanyalah bagian dari The Collective. Jadi lebah…

Ketakutan pada The Borg itu lambang ketakutan kita pada kekuatan kelompok. Takut dipaksa untuk konform pada kehendak kelompok. Kita dipaksa untuk menjadi seperti mayoritas.  Dipaksa menjadi orang biasa. Dipaksa untuk menjadi orang kebanyakan. Dipaksa untuk berada di titik mean dari distribusi Gaussian…

Saya pikir juga begitu.  Kita diciptakanNya beragam. Unik. Jadi kita harus waspada dengan tekanan untuk menjadi biasa, normal, rata-rata, mediocre.

Waspadalah.  Kalau kita mulai berpendapat sama dengan mayoritas, dengan kebanyakan orang, waktunya bagi kita untuk berhenti sejenak, merenung dan berefleksi. Jangan-jangan kita sudah menjadi anggota The Collective, The Borg. Run for your life...

Whenever you find yourself on the side of the majority, it is time to pause and reflect…(Mark Twain)