Kekuatan Moral
Ada macam-macam kekuatan bagi seorang pemimpin: senjata, uang, moral. Yang terkuat dari semua itu adalah kekuatan moral.
Seorang pemimpin menggerakkan orang lain. Mempengaruhi orang lain. Mendorong orang lain untuk melakukan sesuatu.
Untuk itu ia perlu kekuatan. Kekuatan itu yang membuat orang terdorong. Tanpa kekuatan, pemimpin tidak berdaya.
Pemimpin bisa menggenakan kekuatan senjata. Ancaman. Kalau tidak nurut, ditembak. Itu yang terjadi semaca pendudukan Jepang dulu. Keluarga ayah kami di bawah todongan senjata dipaksa untuk bekerja membangun lapangan terbang. Karena kakek saya sakit, maka ayah saya berangkat di mobilisasi Jepang membangun lapangan terbang militer. harus nurut. Kalau tidak, ditembak mati.
Penggunaan senjata itu cukup powerful. Kekuatan militer, kekuatan kekerasan, hard power, sangat manjur untuk memimpin pengamanan. Untuk mengatasi kekacauan. Untuk memerangi penjahat.
Dalam era aman, kekuatan uang lebih hebat. Denagn senjata, musuh bisa melawan. Tapi dengan uang, musuh bisa takluk. Panjahat bersenjata sukar menang melawan polisi. Dalam jangka panjang, penjahat bersenjata selalu kalah. Tapi penjahat berduit selalu menang. Selama orang bisa disogok, bisa dibeli, butuh uang, maka kekuatan uang sangat manjur.
Pemerintahpun tidak segan menggunakan kekuatan uang. Saat ada kebijakan yang tidak populer, seperti kenaikan harga BBM, pemerintah menyogok rakyat dengan dana bantuan tunai. Para intelektual digaji tinggi supaya tidak ribut-ribut.
Tapi kekuatan yang selalu manjur, dalam keadaan damai maupun perang, adalah kekuatan moral. Kekuatan moral adalah kekuatan karakter dan kekuatan cause (alasan berjuang) yang memperjuangkan kebenaran dan keadilan. Dan ini luar biasa. Gandhi dengan kekuatan moral bisa mengalahkan superpower Inggris yang lengkap dengan kekuatan senjata dan kekuatan uang. Mandela bisa menggulingkan sistem apertheid.
Untuk pemimpin dengan kekuatan moral, anak buah akan mengerahkan semua kemampuannya. Semua pihak akan mendukung. Bahkan lawan pun akan kesulitan menghadapinya.
Dengan kekuatan senjata, kehancuran (musuh) bisa terjadi. Dengan kekuatan uang, kondisi kestabilan (status quo) bisa dipelihara. Tapi hanya melalui kekuatan moral pembangunan bisa dilakukan. Pemberdayaan semua orang bisa terjadi.
Seorang pemimpin harus selalu belajar menguasai seluk-beluk tiga kekuatan itu: kekuatan paksaan, kekuatan uang, dan kekuatan moral. Semua itu penting. Tapi yang terpenting adalah kekuatan moral. Pemimpin yang mengandalkan kekuatan moral akan menjadi pemimpin sejati. Pemimpin yang membangun dan memberdayakan semua.
Leave a Comment