Hilangnya kekayaan

Kasus Bank Century mengajarkan suatu hal: kekayaan anda bisa hilang dalam sekejap.

Bank ini menarik uang nasabah dengan bunga yang tinggi. uang yang berhasil terkumpul dibelanjakan pemiliknya. Ceritanya diinvestasikan. Tapi dalam prakteknya, pemiliknya membuat produk finansial dari kertas, kemudian menggunakan dana nasabah untuk membeli produk investasi tipu-tipuan ini. Kertas bodong, istilah Jusuf Kalla. Keruan Bank Century bangkrut, tidak bisa membayar kembali uang nasabah.

Di sini pelajaran berharap tentang uang. Anda bekerja keras, membanting tulang untuk mengumpulkan kekayaan. Anda menyimpannya dalam bentuk liquid (uang) di bank. Dan bank menghilangkan uang anda. Maka menangislah anda tanpa ada yang bisa menolong.

Jangan pikir kita tidak akan terkena bencana yang sama. Di tahun 1998, krisis moneter menghajar ekonomi kita. Kekayaan semua orang berkurang tinggal 20%! Tidak peduli anda menyimpan uang bank atau tidak. Semua nilai yang disimpan dalam rupiah mengerut.

Mengapa bisa begitu? Menurut Pau Krugman, ekonomis pemegang Nobel, semua itu disebabkan kegagalan ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi kita tidak mampu mengenali fenomena ekonomi dengan benar. Ekonom terjebak dengan model-model yang cantik (maksudnya model ekonomi), teori yang elegan. Sayangnya teori yang elegan itu tidak benar. karena ketidak tahuan para ahli ini, kekayaan yang dibangun masyarakat begitu susah payah menguap.

Benar sekali peribahasa bahwa harta dunia itu mudah sekali dimakan ngengat. Mudah hilang.

Jadi bagaimana? Anda harus mencari harta yang tidak mudah hilang. Harta yang tidak mudah kena bencana akibat kecerobohan ahli ekonomi.

Harta abadi itu adalah pengetahuan. Kreativitas. Semangat melayani. Cinta. Keluarga. Persahabatan. Jaringan sosial. Lingkungan hidup sehat. Perlindungan Ilahi. Kalau anda berlimpah dengan semua itu, anda selalu bisa menyesuaikan diri, beradaptasi dengan fluktuasi ekonomi kayak begini. Anda pasti selamat dari kekacauan ini.

Jadi saya pikir, daripada anda bingung menyimpan uang, lebih baik anda gunakan uang anda untuk mendapatkan harta abadi itu.


  1. kalo investasi dalam bentuk emas gimana, pak? 😀

  2. betsy amalia

    Aku suka sekali dgn tulisan ini Mein dan sepakat bahwa harta abadi adlh pengetahuan,kreatifitas,semangat melayani, cinta,keluarga,persahabatan,sos,lingk dan perlindungan Illahi. Sementara yg lainnya mudah berubah dan menguap spt yg ter jadi di bank atau pd saat bencana alam. Kt tdk tau kpn nyawa harta dll akan diambil oleh Sang Pencipta. Satu lg kelebihan km yg bs kt nikmati yg trnyata brguna skali….Tx ya Mein, makin bangga aku punya teman spt kamu Mein…Saluuut.

  3. Melihat peristiwa yang menimpa bank century, memang seolah menyadarkan kita bahwa harta hanyalah sesuatu yang fana atau dapat hilang kapan saja.
    memang benar kalau kita banyak harta, maka kita yang harus menjaga harta, sedangkan apabila kita banyak ilmu maka ilmulah yang akan menjaga kita.
    dari sini kita dapat mengambil hikmah dan mulai sadar, bahwa semua harta yang kita miliki hanyalah titipan ilahi yang dapat diambilNya kapan dan di mana saja.
    Mengembalikan Jati Diri Bangsa




Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s



%d bloggers like this: