Belajar Mandiri
Belajar mandiri itu berarti belajar menolak peluang yang tidak sesuai dengan bakat atau kompetensi.
Masa kini orang harus kerja untuk bisa hidup cukup. Supaya mandiri.
Tapi pekerjaan itu sebenarnya mahal. Costly. Kita bayar dengan harta kita yang paling mahal: waktu. Umur.
Apapun pekerjaan kita, ia membentuk kita. Ia mengubah kita.
Jadi celaka juga bila mendapat pekerjaan yang tidak cocok dengan talenta kita. Keahlian kita jadi tumpul, dan kita mengadopsi keahlian baru, yang bukan kompetensi kita.
Akibatnya kita tidak lagi menjadi istimewa. Jadi serba minimalis. Mediocre.
Meskipun uang kita sekarang cukup, tapi kita tidak istimewa. Tidak berkembang.
Kita harus memetuskan untuk belajar hidup sepenuhnya dari talenta kita. Dari pendidikan kita. Dari minat dan bakat kita.
Menolak tawaran di luar itu.
Di awal memang pasti susah. Tetapi kalau kita sabar, tabah, dan tidak menyerah, suatu saat kita menemukan seluk-beluk kerjaan kita itu. Kita tahu mana yang laku. Mana yang dicari orang.
Maka kita sekarang bisa menghidupi diri melakukan apa yang kita suka. Apa yang mudah buat kita.
Dan dengan berjalannya waktu, kita semakin pakar.
Itu baru asik. Itu baru mandiri.
October 28, 2012 at 1:24 pm
Menerima pekerjaan yang tidak sesuai dengan bakat atau kompetensi kita memang kurang enak, Cuma yang jadi masalah ketika kita harus dihadapkan pada pilihan antara desakan kebutuhan kita dan keluarga dengan tidak enaknya pekerjaan tersebut, rasanya kok kurang bijak ketika harus menolaknya.
Jadi seperti kata Bapak ya harus sabar, tabah, dan tidak menyerah, sembari mensyukuri pekerjaan yang tidak cocok dengan talenta kita, yang penting halal sembari terus mencari peluang. Terima kasih atas postingannya dan salam tuk keluarga.
October 29, 2012 at 12:04 am
Tulisan inspiratif.
Kubaca tak lama setelah mulai meninggalkan pekerjaan yang tidak cocok dengan jiwaku.
Kemandirian memang butuh perjuangan.