Archive for the ‘Masyarakat’ Category
Saya tertegun membaca berita di koran Kontan hari ini mengenai kerugian nasabah investasi perdagangan berjangka. Jangan berinevstasi dengan membeli produk berjangka. Emas, komiditas, atauu forex. Anda berbuat banyak dosa di sini.
Mengapa ya orang Indonesia tidak menggunakan voting untuk mengambil keputusan? Tapi menggunakan musyawarah untuk mufakat? Menurut saya kedua cara ini jangan dipertentangkan tapi digabung saja.
Masalah kita bukan pada plagiarisme, tapi kurangnya publikasi ilmiah kelas dunia.
kita perlu jernih melihat kasus Namru. Jangan sampai kita rugi karena kehilangan laboratorium kelas dunia.
Saya tidak tahu bagaimana menulis tentang sikap Megawati belakangan ini tanpa terkesan sok tahu. Tapi, what the heck…
Menurut saya, ada banyak keberhasilan pemerintahan SBY-JK. Untuk itu kita semua wajib berterimakasih. SBY pantas terpilih ulang. Dan secara khusus dan tulus saya hendak berterimakasih pada JK.
Bravo Ibu Megawati! Itu adalah pilihan terbaik untuk bangsa saat ini.
Sejak kemarin saya mencoba menulis sesuatu tentang gempa di Padang, tapi saya tidak bisa. Terlalu banyak korban. Terlalu banyak penderitaan. I lost my ability to write and say something appropriate.
Saya pikir batas kecepatan di jalan harus diterapkan, terutama untuk sepeda motor.
Dua partai besar (PDI-P dan Golkar) yang seharusnya membangun demokrasi Indonesia malah merapat ke Partai Demokrat (PD). Kalau sudah begini, maka seluruh kekuatan politik bergabung dengan SBY membentuk pemrintahan yang kokoh. Sangat kokoh, sehingga pemerintahan ini sama dengan Orde Baru.
Wah saya kaget sekali saat merasakan gempa 7.3 skala Richter di lantai 4 gedung PAU. Langsung semua penghuni gedung PAU berhamburan ke pelataran luar. Jadi bertemu dan bersosialisasi dengan banyak rekan, yang sehari-hari jarang ketemu. Sambil jantung berdetak keras dan wajah pucat pasi.
Abad lalu diwarnai pertentangan antara ide masyarakat kapitalis versus komunis, individualis versus sosialis. Saya pikir masyarakat yang cerdas abad ini bisa dua-dua sekaligus.
Pilpres kita sudah selesai atau belum, sih? Nyoblosnya sudah, hasilnya belum final. Konon SBY sudah menang, tapi Mega dan JK belum kalah.
Masih dalam suasana pemilihan pemimpin, kita diingatkan bahwa syarat menjadi pemimpin itu bukan pada kemampuan untuk dipilih. Bukan pada kemampuan mendapatkan suara terbanyak. Tapi pada kemampuan menjalankan tugas kepemimpinan.
Sebagaimana yang diduga semua orang, SBY menang. Dan tidak perlu menuju putaran kedua. Rakyat Indonesia sudah bicara, dan hasilnya tentu perlu diterima semua pihak.
Niatnya patut dihargai. Tapi banyak orang terlalu berani mendirikan sekolah unggul.
Tadinya saya ingin menulis reaksi setelah mendengar pidato Obama di University of Cairo. Tapi saya mengurungkan niat saya, dan men-quote saja sebuah komentar oleh Rudolf Ogoo Okonkwo dari Internet (NYT). An equally eloquent comment of an eloquent speech.
“Geuningan teu acan kamana-mana, bu?”, tanya petugas imigrasi sambil membuka paspor lama yang hendak diperpanjang. Sang ibu hanya tersenyum malu, tapi tetap ingin memperpanjang paspornya. Tanpa paspor ia tidak bisa mengunjungi sanak saudaranya di luar negeri.
Continue Reading »
Politik Indonesia semakin berbentuk. Semua sedang berlomba untuk 2014. Taruhannya: kemerdekaan kita.
Neoliberalism? Hari ginii ? Saya pikir Budiono tidak sebodoh itu.
Continue Reading »
Tadi siang saya baca artikel koran hari ini yang membuat saya diam-diam menangis.
Dari semua tirani, tirani orang alim yang paling mengerikan. Lebih menindas ketimbang tirani diktator atau koruptor.
JK kalah oleh benalu-benalu politik Golkar. SBY tidak berdaya karena Partainya tidak lebih dari sebuah fans club. Maka bercerailah perkawinan ideal itu…
Konon suasana politik Indonesia memanas. Karena orang berebut ingin menjadi anggota DPR dan nanti presiden. Saya kagum dengan keyakinan mereka bahwa mereka memiliki kemampuan memimpin 230 juta rakyat Indonesia. Sambil bertanya-tanya, mengapa orang Amerika bisa punya presiden seperti Lincoln, Roosevelt, dan Obama. Menurut saya rahasianya ada di Library of Congress, perpustakaan DPR AS.
Hasil pemilu baru bisa diumumkan bulan depan. Tapi hasilnya sudah kelihatan. Bakal ada tiga partai papan atas sekarang: Partai Demokrat menjadi pemenang dengan merebut lebih dari 20% suara, Partai Golkar dan PDIP nyaris seimbang masing-masing di sekitar lebih dari 14%. Kombinasi ketiga partai ini akan mendominasi lebih dari 50% kursi di DPR mendatang.
Ya besok Kamis kita harus menjalankan tugas kita sebagai warga negara. Melakukan pemilihan umum, pemilihan anggota parlemen. Kita doakan semoga lancar ya.
Setelah fenomena Ponari, muncul fenomena baru mata air ajaib di Majalengka. Dan ini dianggap memiliki khasiat ajaib, supranatural, dan diserbu banyak orang. Masyarakat haus keajaiban, dan bagaimana kita harus bersikap?
Saya tidak bisa menahan kepedihan saya membaca berita seorang pria bunuh diri di Jakarta Selasa malam kemarin. Dia pamit mencium istri dan dua putri balita, kemudian diam-diam gantung diri di garasi. Rupanya kejahatan ekonomi semakin memakan korban yang banyak.
Menjadi presiden itu seperti menjadi pilot sebuah jumbo jet. Orang ini mengendalikan instrumen kekuasaan terhadap nasib ratusan juta orang. Kita betul-betul membutuhkan orang dengan kompetensi yang super tinggi.
Melihat proses perdamaian Israel dan Palestina yang tidak pernah berhasil, Kadafi mengusulkan disatukannya Palestina dan Israel dalam suatu negara, yang disebut Isratine.