Magnet
Dalam hal membangun hubungan dengan orang lain, kita adalah magnet. Orang yang cocok dengan kita akan tertarik. Yang tidak cocok akan tertolak.
Relasi atau hubungan itu sangat penting. Semakin lama saya semakin sadar, bahwa apapun yang kita buat atau hasilkan barulah bermakna bila kita lakukan dalam sebuah relasi yang baik. Betapa menyenangkan melakukan tugas dan perjuangan untuk orang-orang yang kita cintai.
Dalam perjalanan hidup saya yang sudah 50 tahun ini, semakin ingin saya dikelilingi oleh orang yang saya sayangi, yang saya peduli, yang saya pegang erat-erat sebagai harta kehidupan saya. Membuat hari-hari saya bermakna.
Tidak perlu banyak-banyak. Sedikit juga tidak apa-apa. Yang penting I really care.
Di sini peran magnet dalam diri kita.
Kita akan menemukan fakta bahwa sekeras apapun kita berusaha memberikan yang terbaik pada orang lain, tidak semua akan menyambut baik. Apalagi mengapresiasi.
Kita akan menemukan kenyataan bahwa sekeras apapun kita membawa diri, orang tidak peduli. Mereka tidak sabar dengan kekurangan kita. Some even hate us.
Magnet kita tidak cocok. Orang-orang tertolak oleh kepribadian kita.
Semula saya sering merasa kecewa. Ada rasa ditolak.
Tetapi belakangan saya sadar. Ini sebenarnya menyederhanakan kehidupan kita. Membebaskan diri kita dari keharusan melayani begitu banyak orang. Kita bisa selektif. Bukan kita bersikap diskriminatif. Tapi selektif secara alamiah.
Tuhan sudah memberi magnet itu dalam diri kepribadian kita. Biarlah magnet itu bekerja. Menarik mereka yang harus kita layani. Harus kita urus. Harus kita perjuangkan.
Dan kita percaya magnet itu akan menarik orang yang tepat. Orang yang menghargai perjuangan kita. Orang mengapresiasi pemberian kita. Orang yang sabar dengan kekurangan kita. Orang yang mencintai kita.
Jadi, jangan lagi kita kecewa bahwa orang menolak kita. Itu alamiah. Kita perlu bersyukur karena itu menyederhanakan hidup kita.
Sebaliknya, santai saja. Biarkan magnet kita bekerja. Tuhan akan mengantarkan orang-orang yang cocok dengan kita. Dan kalau mereka sudah datang, sayangi sepenuh hati.
They are the real reason God sends you here…
December 18, 2012 at 9:49 pm
terimakasih pak 🙂
“Ini sebenarnya menyederhanakan kehidupan kita. Membebaskan diri kita dari keharusan melayani begitu banyak orang.”
tulisan yang sangat mencerahkan dan membuat saya lapang dada dengan keadaan saat ini. keadaan yang sama seperti magnet yang tidak cocok. merasa di tolak.
December 20, 2012 at 11:29 am
Reblogged this on Café von Atin and commented:
Tulisan yang cukup bagus. Kita tidak harus bikin semua orang seneng sama kita kan? 🙂
April 1, 2013 at 8:30 pm
Reblogged this on Hello World!.