Ilmu Sejarah?
Saya suka bingung kalau ada orang bilang “jangan lupa akan sejarah”. Mengapa orang belajar ilmu sejarah? Sebenarnya bukan saja untuk memuaskan rasa ingin tahu, tetapi juga belajar sejarah itu mestinya untuk menyiapkan masa depan.
Ilmu sejarah adalah ilmu bercerita. Ilmu berkisah tentang peristiwa yang dulu terjadi.
Tapi masalah utama ilmu sejarah itu ada dua: pertama, itu sudah lewat. Kedua, kita pasti merumuskan sejarah dengan selektif.
Soal “sudah lewat” itu, sangat problematik buat saya. Ia bukan event hari ini yang bisa dibuktikan. Belum lagi teori Fisika yang menjelaskan ada multiversi dari sejarah universe. Kemudian, seberrapa relevan sih ke-presisi-an peristiwa yang terjadi di masa lalu?
Kemudian kita pasti merumuskan isi sejarah secara selektif. Karena peristiwa masa lalu tidak selalu satu. Masa lalu itu bisa paralel. Tidak unik. Kita saja yang berasumsi bahwa ada satu sejarah yang benar. Padahal, rentang waktu sejarah jauh melebihi usia kita. Maka kita hanya bisa menceritakan persepsi kita, seingat kita.
Sejarah bisa disalah gunakan, bahkan dijadikan alasan bertikai. Konon seribu tahun lalu pernah terjadi perang agama. Maka pemeluk agama hari ini saling curiga. Dan mau perang lagi.
Astaga, peristiwa itu bukannya sudah lewat?
Mengapa tidak dipelajari perjuangan perdamaian mereka dulu. Atau cara untuk menghindari terulangnya peperangan itu.
Fungsi terpenting sejarah adalah mengispirasi kita. Ia menginspirasi apa yang mungkin. Apa yang bisa dilakukan. Jadi sejarah itu bukan tentang masa lalu. Tapi tentang masa depan. Bagaimana mengembalikan masa keemasan. Bagaimana menghindari lembah kekelaman.
Inspirasi itu yang perlu ditekankan pada sejarah.
May 3, 2012 at 1:24 pm
Sudah lama nggak posting pak … 🙂