Arogansi

June 1, 2010 in Life

Arogansi itu penyakit kita yang menahun dan kronis, yang harus kita lawan setiap hari.

Harus saya akui ini penyakit yang berat untuk di lawan. Saya bisa berusaha baik pada orang lain. Tapi saya bisa sadar atau tidak sadar sebenarnya arogan. Merasa lebih benar, lebih baik, lebih bagus dari orang lain.

Bagaimana saya tahu saya arogan?  Saat saya mendengar kritik. Saat saya mendengar ketidak-sukaan orang pada saya. Saat saya tahu orang menganggap saya buruk. Apa reaksi saya? Pada saat saya marah, kecewa, panas hati, di situ saya sadar bahwa saya itu ternyata arogan. Bukannya belajar dari kritikan orang, memperbaiki diri, saya malah berusaha memperlihatkan bahwa saya tidak seburuk itu. Tidak seburuk orang itu.

Saya tertawa saat mendengar kisah seekor burung gagak yang merasa suaranya sangat merdu. Begitu bangga akan suaranya yang parau itu, sehingga ia pikir matahari bersinar setiap pagi demi bisa mendengar suaranya.

Hehehe, buset ke-pede-an amat burung ini ya.

Tapi dengan agak malu harus saya akui, saya masih suka bersikap seperti burung gagak. Dan baru sadar saat hati saya panas oleh celaan orang lain. Oleh ketidaksukaan orang lain.

Kita harus bisa berusaha membuang sikap arogansi itu. Supaya keputusan-keputusan kita itu tidak keliru. Supaya judgment kita bisa tepat.Supaya orang lain tidak disakiti oleh kesombongan kita.

Kita perbaiki bertahap ya.

Saya beruntung dikelilingi orang yang menyayangi saya. Yang sabar mendengar keparauan suara arogansi saya. Yang maklum dengan ke-pede-an berlebihan saya. Yang dengan senyum penuh sayang mengatakan betapa merdunya suara gagak saya 🙂

I swear to God I will love them with all my heart as long as I live…