Bersyukur Karena Takut?

Bagaimana orang bisa bersyukur kalau ia ketakutan? Saya butuh waktu lama untuk memahami hal ini.

Takut itu perasaan yang paling tidak menyenangkan. Seperti sedang menunggu sesuatu, tapi yang ditunggu itu tidak tanggung-tanggung: bencana. Kita sangat tersiksa oleh perasaan takut itu. Bencana nya sih belum datang. Tapi siksaan itu sudah mulai.

Dulu saya menghindari rasa takut. Yaitu dengan cara menghindari semua situasi yang memberi peluang untuk menimbulkan rasa takut. Misalnya, saya menghindari tanggung jawab atau penugasan tertentu. Karena nanti tugas itu akan membebani saya, dan saya bisa dicela orang karena tidak mampu menyelesaikan tugas itu.

Atau saya menghindari pergi ke  acara atau kegiatan yang saya tidak familiar. Karena bisa ada kejutan yang tidak menyenangkan. Atau harus berbicara dan ber basa-basi dengan orang yang saya tidak kenal, yang mungkin tidak menyenangkan.

Belakangan saya sadar, semua itu menyebabkan kita hidup cari aman. Kita hidup minimalis. Dan menyebabkan kemampuan kita menghadapi masalah juga terbatas. Tidak berkembang.

Sampai suatu hari saya menyadari, bahwa rahasia hidup yang bahagia adalah kita harus menghadapi atau melakukan apapun yang kita takuti.

Astaga? Kok begitu ya, pikir anda.

Betul, kita harus melakukan apapun yang kita takuti.

Mengapa demikian? Karena rasa takut itu sebenarnya mengandung dua informasi: Satu, ada peluang sesuatu yang istimewa bisa datang atau hilang. Dua, kita sepertinya tidak punya kemampuan untuk menghadapi peluang itu. Jadi rasa takut itu sebenarnya tidak jauh beda dari berdebar-debar sesuatu yang asik akan datang. Bedanya saat berdebar-debar asik itu, kita merasa kita mampu menghadapinya. Sedangkan saat kita takut, kita merasa kita tidak mampu.

Jadi kuncinya ada pada perasaan mampu menghadapinya. Kalau anda mampu menghadapinya, rasa takut hilang. Kalau tidak, rasa takut datang.

Nah di mana-mana juga, kemampuan itu harus di latih. Harus diasah. Dan cara melatihnya? Ya tidak lain dengan menghadapinya. Dengan melakukannya. Itu cara kita melatih kemampuan untuk menghadapi situasi baru. Dengan menghadapinya.

Dan apa reward dari kita mampu menghadapinya? Hidup kita berkembang. Batas kita meluas. Jumlah hal yang tidak bisa kita lakukan berkurang. Jumlah hal yang kita bisa lakukan bertambah. Jumlah yang kita takuti berkurang, dan yang kita nikmati bertambah. Jadi kita bertumbuh, tambah baik.

Dan pertumbuhan itu membawa pada kebahagiaan yang sehat. Kebahagiaan yang berlandaskan pada realitas, bukan pada menipu diri.

Kalau kita bisa memahami dan menerima fakta ini, maka kita sekarang mampu melihat sisi positif dari rasa takut. Rasa takut adalah sebuah anugerah, sebuah peluang untuk kita berkembang. Melalui rasa takut itu, kita mendapatkan dua informasi penting. Satu, ada peluang untuk memperoleh sesuatu yang istimewa. Dua, ada kesempatan untuk melatih diri untuk mampu merebut peluang itu.

Caranya? Ya, dengan melakukan apa yang kita takuti itu. Berulang-ulang. Berkali-kali. Sampai otot kemampuan kita itu tumbuh dan mekar. Dan kelemahan kita berubah menjadi kekuatan kita.

Penting untuk di sadari perasaan takut, perasaan yang tidak nyaman itu, sebenarnya adalah hormon untuk memudahkan perubahan konfigurasi neuron dalam otak. Hormon yang tidak nyaman itu justru mempercepat proses belajar. Membuat apa yang anda pelajari menjadi cepat nempel dan lebih permanen. Dengan ada rasa takut itu, anda lebih mudah untuk berubah. Maka gunakanlah perubahan itu ke arah yang positif.

You see. Kita sekarang bisa sanggup bersyukur, bukan, kalau rasa takut itu datang. Karena di balik rasa takut itu tersimpan berkat yang besar untuk kebahagiaan kita.


  1. Yang lebih penting adalah bagaimana memerangi rasa takut tadi….caranya adalah menghadapi….nantinya akan terlihat bahwa tak seseram yang dibayangkan.

  1. 1 Tweets that mention Bersyukur Karena Takut? « Armein Z. R. Langi in the City of Eden -- Topsy.com

    […] This post was mentioned on Twitter by sunu pradana. sunu pradana said: Bersyukur Karena Takut? http://bit.ly/9MFRr1 […]




Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s



%d bloggers like this: