That close

March 4, 2010 in Life

Banyak kegagalan terjadi pada orang yang tidak menyadari betapa dekatnya ia pada keberhasilan pada saat ia menyerah…

Yang bilang ini Thomas Alva Edison, seseorang yang bersedia melakukan 10,000 kegagalan untuk satu keberhasilan. Orang, yang secara statistik, gagal ini akhirnya berhasil menemukan lampu listrik yang menerangi setiap rumah pada malam hari di seluruh muka bumi. Dan ia pendiri perusahaan General Electric, perusahaan terkemuka dan terhebat di dunia sampai hari ini. Not bad for a statistically loser.

Jadi kegagalan bukanlah diukur dari hasil. Tapi ia diukur dari apakah kita menyerah atau tidak. Apakah kita kapok atau tidak. Apakah kita bersedia berjuang lagi atau tidak.

Kalau kita berhenti mencoba untuk sukses, maka kita gagal…

Apa sebenarnya manfaat dari kegagalan?

We become a better person. We are closer to our destination.

Dari “kegagalan” kita bisa belajar, apa yang jalan dan apa yang tidak. From my 10,000 trials, I know 9,999 ways that will not work, kata Edison.  Karena lebih banyak ilmu yang bisa diserap saat kita gagal ketimbang saat kita berhasil. Jadi pastikan, saat kita gagal, kita keluar dari puing-puingnya sebagai orang yang lebih pintar, lebih cerdas, dan lebih baik.

Banyak hal yang penting dalam hidup itu memang tidak mudah. Tinggi di atas sana. Sehingga kita tidak bisa mencapainya dengan satu loncatan. Seperti bukit dengan 10,000 anak tangga. Pada saat kita tiba pada anak tangga yang kedua, kita masih belum berhasil tiba di atas bukan? Kita jangan kecewa dan merasa gagal, karena kita tahu masih ribuan anak tangga yang harus ditapaki. Tapi kita sudah dekat, lebih dekat dari saat sebelum berusaha. Maka kita mengatur nafas kita, kumpul tenaga, siapkan rencana yang lebih baik, sehingga pada usaha berikutnya kita bisa semakin dekat.

When you succeed, be grateful because you have arrived. When you fail, be excited because you are closer now.