Bedah Plastik

Wanita cantik itu menahan nafas, memandang pintu rumahnya. Kemudian ia melangkah pergi.

Di dalam taksi ia termangu. Ia tidak lagi bisa mengenali suaminya. Suaminya telah berubah menjadi monster. Kasar. Pemarah. Dan selalu mengunci diri dalam rumah.

Suaminya dulu sungguh penyayang. Ia jatuh cinta pada senyumnya, pada keramahannya, pada kelembutannya, pada kata-katanya yang selalu manis. Suaminya memujanya seperti dewi. Ia sering bilang, betapa ia beruntung bisa mempersunting wanita secantik ini. Betapa ia bangga kalau berjalan berdua bersamanya. Keceriaan suaminya seperti nyanyian sorga untuknya.

Tapi semua itu suatu hari berubah. Ada kecelakaan di tempat kerja suaminya. Dan nyala api membakar wajahnya, sehingga wajahnya yang tampan itu berubah menjadi menakutkan. Setiap orang yang melihatnya membuang muka sambil berbisik. Anak-anak kecil di jalanan menjadi takut melihatnya. Sehingga hati lelaki ini hancur. Ia menjadi takut. Pemarah. Dan mengunci diri dalam kamar. Menantikan hari di mana istrinya yang cantik ini akan pergi meninggalkannya.

Lelaki ini tidak mau menemui siapapun. termasuk istrinya.

Wanita ini mengusap air mata di pipinya. Berbulan-bulan ia menderita karena kekasaran dan kebrutalan lelaki yang dicintainya. Dan hatinya tersayat melihat penderitaan suaminya. Hatinya terluka. Kehilangan kelembutan dan keceriaan yang selama ini menghiasi kehidupannya. Sekarang semua itu hilang. Dan hidup ini terlalu berat.

Ia harus melakukan sesuatu untuk mendapatkan kembali kebahagiaannya.

***

Di teras klinik itu ia melangkah masuk. Bersih dan mewah. Setelah mendaftar, ia dipersilahkan masuk.

“Hm, apa yang bisa saya bantu?”, selidik dokter dengan wajah mengerti. Tidak ada masalah dengan wajah wanita ini. Cantik. Tapi orang tidak puas. Itulah sebabnya ia menjadi sangat kaya. Keterampilannya dalam melakukan bedah plastik tidak tertandingi. Pelanggannya sangat banyak. Mulai dari artis sampai ibu rumah tangga. Dan ini mesti kasus biasa. Wanita yang sebenarnya cantik dan sempurna tapi tidak puas.

Dengan perlahan wanita ini menjelaskan, “Saya ingin berbahagia kembali. Saya ingin dioperasi plastik. Saya ingin wajah saya berubah mirip dengan orang lain. Bisakah anda melakukannya…?”

“Tentu bisa, anda tinggal memberikan foto model yang akan menjadi contohnya. Tapi biayanya tidak murah,” jelas dokter dengan simpati.

“Biaya tidak menjadi masalah. Berapapun akan saya usahakan untuk kebahagiaan saya,” kata wanita ini sambil mengeluarkan potret dari tasnya dan menyodorkan pada dokter, “Bisakah engkau membuat wajah saya mirip dengan ini…?”

Dokter mengambil foto ini, dan mendadak wajahnya membelalak, “Ha! Apa maksud anda…?”

“Itu suami saya…”, jelas wanita ini sambil mengigit bibirnya. “Saya ingin wajah saya menjadi seperti dia. Sejak kecelakaan itu, ia tidak mau lagi menemui siapapun. Tidak juga saya. Karena dia merasa malu. Orang lain berwajah bagus, dan dia sendirian yang buruk. Kalau wajah saya bisa seperti dia, dia bisa merasa punya teman, dan dia mau menerima saya sebagai istrinya. Dan saya tidak lagi kesepian kehilangan orang yang paling saya cintai…”

Dokter ini tersengat. Tiba-tiba ia merasa sangat terpukul. Iapun harus melakukan sesuatu. Ia harus mengerahkan semua ilmu yang dimilikinya untuk suatu tugas terberat sepanjang karirnya.

***

Mereka berdua tiba di depan rumah wanita ini. Wanita ini membuka kunci pintu rumah dan mempersilahkan dokter untuk masuk. Wanita ini mengantarkan dokter menuju kamar suaminya yang terkunci rapat.

Dokter ini mengetuk dari luar.

“Pergi dari sini..!,” terdengar suara membentak dalam, “Jangan ganggu aku…!”

“Saya dokter bedah plastik. Terbaik di negeri ini,” jelas dokter melalui pintu, “Saya bisa memperbaiki wajahmu agar baik seperti sediakala….”

“Saya tidak mau keluar…!”, jawab sang lelaki ngotot dengan suara keras dan marah bercampur ratapan.

Tapi dokter tidak mau menyerah. Ia memaksa sambil menjelaskan ia akan mengerahkan semua kemampuan yang dimilikinya untuk kasus ini. Ketika lelaki ini masih bertahan, dokter akhirnya menyampaikan rencana istrinya pagi ini. Kalau lelaki ini tidak mau dioperasi, maka istrinya akan menjalani bedah plastik agar bisa bersamanya. Dan akan ada tiga orang yang akan menyesali diri sepanjang hidup. Lelaki ini, wanita itu, dan dia sebagai dokter bedah plastik kenamaan.

Lelaki itu tersentak. Terbayang semua cinta dan keceriaan istrinya. Terbayang kembali semua kegembiraan hatinya saat bersamanya. Betapa tidak ada orang di dunia ini yang begitu ia cintai. Dan orang ini akan merusak wajahnya yang cantik untuk bisa menjangkau dirinya. Cuma supaya bisa mendapatkan cinta darinya.

Perlahan kunci pintu berbunyi, dan daun pintu terbuka. Keluar sosok dengan wajah menakutkan. Tapi mata yang menangis, memandang dewi pujaan hatinya, dengan tatapan penuh cinta, penuh rasa bersalah, dan permohonan ampun.

“Maafkan aku….”

***

Di ruang operasi semua peralatan sudah siap. Sang lelaki sudah berbaring dalam pengaruh obat bius. Wanita menunggu di ruang tunggu. Di wajahnya terpancar cinta. Terpancar syukur. Terpancar kebahagiaan.

Dokter mengenakan jubah steril, mencuci tangannya, kemudian mengenakan masker dan sarung tangannya. Ini kasus yang berat. Operasi akan berlangsung lama. Tapi ia menghela nafas dalam-dalam, membiarkan semua ilmunya, semua kemampuannya, semua kesaktiannya untuk masuk dalam dirinya pagi ini. Ini kasus yang sangat berat. Sehingga ia berdoa untuk suatu keajaiban.  Ini operasi yang terpenting dan paling bermakna dalam hidupnya. Dan ia akan melakukannya dengan sukarela tanpa bayar.

Ia memandang wajahnya di depan cermin. Hatinya menghangat. “Saya siap…”, katanya pada diri sendiri, kemudian melangkah masuk ke ruang operasi….


  1. yuti

    Thank God akhirnya happy end… teringat cerita perempuan dan laki yang bertemu setelah beberapa tahun untuk berpisah kembali, di pertengahan cerita saya mengira perempuan dan laki sama-sama melakukan operasi…

  2. Cerita yang menyentuh…..




Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s



%d bloggers like this: