Bobotoh
Kalau bicara klub sepak bola Persib Bandung, ada dua macam Persib. Persib yang isinya pemain bola profesional, dan Persib yang isinya bobotoh. Pendukung. Sama-sama bertemu di stadion. Sama-sama berseragam biru. Sama-sama berjuang keras untuk kemenangan Persib. Tapi pengaruhnya beda.
Bobotoh itu suporter. Penonton. Penggemar. Dan mereka mengikuti semua perjuangan Persib. Dan kalau Persib sudah main, mereka mendukungnya habis-habisan.
Tapi, honestly, peran mereka nyaris tidak menentukan secara langsung kemenangan Persib.
Karena kemenangan Persib ditentukan oleh gol. Berapa memasukkan dan berapa kemasukan. Dan ini hanya ditentukan oleh para pemain. Kesebelas pemain Persib. Bukan boboth. Mau bobotoh berteriak sekeras apapun, kalau pemainnya memble, Persib kalah. Mau bertanding tanpa penonotn, kalau pemain perkasa, Persib menang.
Jadi, kemenangan Persib ditentukan pemain, bukan boboth.
Nah, saya lihat dalam pekerjaan, kita mengaku profesional tapi sebenarnya bobotoh. Kita sering begitu antusias dan semangat memperjuangkan sesuatu, tapi kita menggunakan cara bobotoh. Kalau di kantor, orang-orang seperti ini banyak ngomong tapi tidak ada prestasi gol. Banyak debat, tapi tidak ada laporan keberhasilan. Tiup trompet paling keras, tapi tidak pernah menendang bola. Apalagi cetak gol.
Tentu anda perlu waspada dengan orang-orang seperti ini. Jangan mau masuk satu tim dengan bobotoh. Ujungnya anda yang kerja, orang ini cuma nyalahin saja.
Terlebih lagi, anda sendiri jangan cuma jadi bobotoh. Jadilah pemain profesional.
Leave a Comment