Ke Dukun Untuk Menjadi Kaya?
Ini suatu hal yang saya masih tidak bisa mengerti. Mengapa orang ke dukun untuk menjadi kaya?
Dukun itu secara tradisional terasosiasi dengan penyembuhan. Jadi ada orang sakit, ingin sembuh tapi tidak bisa ke dokter, maka ia pergi ke dukun. Dukun itu sepertinya mengetahui bagaimana menyembuhkan orang sakit. Cuma ia yang tahu tubuh manusia menurut perspektif ilmu gaib. Tentu cuma dia yang tahu alasan dan logikanya. Orang lain tidak tahu. Makanya ia disebut dukun.
Tapi orang kok ke dukun untuk menjadi kaya? Uang itu kan urusan ekonomi? Hasil cetak Bank Indonesia. Apa hubungannya dengan tubuh manusia?
Inikan ibarat orang miskin pergi ke dokter minta resep untuk jadi kaya?
Mungkin karena dukun dianggap sakti, punya ilmu gaib, sehingga ia bisa mengatasi segala persoalan. Termasuk penyakit kemiskinan.
Cuma logika ini amat sangat maksa. Dan tidak ada bukti dukun yang kaya raya. Dukun yang sehat barangkali ia ada. Tapi dukun yang kaya dengan uang milyaran itu tidak pernah ada. Jadi menolong kemiskinan diri sendiri saja tidak bisa, bagaimana dukun bisa menolong orang lain?
Nah yang mengerikan itu, untuk menjadi kaya dukun di banyak tempat menuntut tumbal. Mulai dari tumbal yang aneh-aneh, tumbal yang cabul, sampai tumbal yang mengerikan. Dukun seperti di Afrika punya konsep yang seram. Ia menuntut korban tumbal anak kecil. Jadi banyak anak kecil diculik dan dibunuh untuk menjadi tumbal dari dukun dalam usaha mencari kaya.
Benar-benar tragis, apa hubungan tumbal itu dengan masuknya uang ke rekening kita?
Dukun itu sebenarnya konsep tradisional. Masa lalu. Dan pada umumnya dukun adalah healers, penyembuh orang sakit. Sedangkan uang itu adalah konsep modern. Itu konsep ekonomi yang dikembangkan ekonom. Jadi keduanya tidak kompatibel.
Jadi orang yang ke dukun untuk menjadi kaya itu amatlah bodoh. Kalau sudah pakai tumbal, maka itu kriminal.
January 10, 2010 at 9:23 pm
Dukun bisa kaya, pak. Kayanya itu ya dari sajennya mereka-mereka yang minta tolong dukun supaya kaya haha
January 11, 2010 at 1:01 am
Seharusnya, dengan ilmu gaibnya, si dukun bisa saja mengambil uang, misalnya dari bank. Tiba-tiba, 50 lembar uang 100.000 an hilang, ke tangan klien nya. 😆
Makanya saya setuju dengan bapak. Kenapa mesti pakai tumbal?
January 11, 2010 at 9:46 am
Hehehe….saya biasanya cuma ke dukun pijat (dipanggil ke rumah).
Kaya kan hanya akibat….ada proses kerja keras…dan kalau tidak hati-hati, mengejar kekayaan bisa tergelincir.
January 13, 2010 at 9:09 pm
Saya suka dukun juga: Dedy Dukun.
Apalagi kalau nyanyi bareng Dian Pramanaputra.