Diskriminan
Ada kata-kata yang sangat mengakrabkan bagi orang dekat dengan kita tetapi tabu dan sangat menyinggung bagi orang yang jauh. Jadi kata-kata tersebut bersifat diskriminan. Kata kata diskriminan membedakan siapa orang yang intim dengan anda dan siapa yang jauh.
Waktu saya SMA, ada teman-teman tertentu yang saling menyapa dengan kata-kata makian. Kalau ketemu, mimik muka mereka langsung berseri-seri, lalu keluar kata-kata sapaan hewani. Kalau diucapkan pada orang lain, kata-kata itu sangat menghina (insulting). Tapi buat mereka, kata-kata itu adalah tanda betapa dekatnya mereka. Betapa intimnya mereka satu sama lain, sehingga mereka bisa bebas mengucapkan kata-kata yang tabu dan offending itu.
Kata-kata tabu itu sebenarnya juga bersifat diskriminan. Jika sesuatu menjadi tabu bagi anda maka itu menandakan bahwa anda bukan orang yang mendapatkan hak eksklusif untuk sesuatu itu.
Dalam kultur tertentu , misalnya, percakapan menggunakan kata-kata dan ekspresi yang pantas untuk tingkatan kita. Ada tiga tingkatan: sesama, lebih tinggi, dan lebih rendah. Seorang raja yang berbicara pada bawahannya akan menggunakan kata-kata yang berbeda dengan yang digunakan si pelayan kepadanya. Kalau itu dilanggar, menjadi tabu.
Jadi ada komunikasi dan kata-kata yang digunakan, yang mencerminkan tingkat keintiman suatu hubungan. Sampai tingkat tertentu, kata-kata itu menjadi diskriminan. Ia menjadi tabu bila hubungan tidak akrab, tetapi menjadi privillage bagi mereka yang intim.
Leave a Comment