Tragedi Yunani
Jangan menganggap enteng teater. Lebih dari sains dan ilmu pengetahuan, teater tragedi Yunani sangat mempengaruhi perjalanan peradaban dunia.
Tidak ada yang tahu kapan mulainya. Tapi pada abad ke 5 Sebelum Masehi, 2500 tahun lalu, teater sudah membudaya di Athena, Yunani. Di teater ini, orang menceritakan dan memainkan kisah tragedi. Sebenarnya isi tragedi adalah dongeng tentang penderitaan manusia. Tapi karena ditulis dan dimainkan secara istimewa, orang Yunani sangat menyukainya.
Bukan saja kisah tragedi-tragedi Yunani menyenangkan untuk ditonton. Tragedi ini mampu mempengaruhi imajinasi publik. Sedemikian hebat pengaruhnya sehingga teater tragedi Yunani menjadi tempat untuk menyebarluaskan pemikiran dan ide-ide baru. Dari tragedi ini, orang membangun imajinasi dan konsep-konsep kosmos, kemanusiaan, dunia yang baru, untuk disebar luaskan pada masyarakat.
Bisa dikatakan kosmos, pemikiran dan budaya barat dapat dilacak pada konsep-konsep yang diperkenalkan pada tragedi Yunani. Dengan luasnya pengaruh budaya barat di dunia, maka dapat dikatakan budaya dunia punya akar di teater tersebut.
Bagi saya, ini konsep penting sekali.
Saya, yang saat ini menerima kebenaran konsep evolusi Darwin, sering merasa heran, bagaimana umat manusia bisa semaju ini. Konsep evolusi mengisyaratkan bahwa melalui seleksi alam dan percampuran gen, kita menghasilkan keturunan yang lebih baik. Spesies yang lebih baik. Tapi bagaimana cara nya spesies manusia menghasilkan dunia yang lebih baik?
Jawabannya ada pada konsep teater tragedi itu. Manusia ternyata mau dituntun oleh dongeng, imajinasi, khayalan. Orang-orang tertentu mendapatkan pencerahan akan masa depan, dan menuliskannya dalam bentuk dongeng. Dongeng yang dipentaskan di teater ini menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk membangun dunia yang lebih baik.
Saat ini memang masih ada teater dan drama. Tapi teater tragedi Yunani semakin digantikan oleh bioskop, televisi, dan DVD. Pengaruhnya sama.
Minggu lalu saya, Gladys, Marco, dan Andria pergi nonton film Star Trek di bioskop. Wah rame dan bagus sekali. Apalagi sejak dulu saya penggemar seri ini. Penuh imajinasi. Dan dari menonton teater seperti ini, dunia terinspirasi untuk bergerak.
Menurut saya evolusi manusia masa kini diarahkan oleh teater.
Salah satu ciptaan manusia yang hebat adalah telepon genggam (HP). Dari mana insinyur bisa menciptakan HP? Dari film-film seperti Star Trek. Dari imajinasi akan masa depan, yang ditayangkan dalam teater, manusia mendapat tuntunan untujk merealisasikan masa depan.
Saya jadi mengerti sekarang, mengapa ada cerita yang menarik, mengapa ada yang membosankan. Mengapa ada film yang bagus, ada yang jelek. Ternyata, setidaknya buat saya, itu ditentukan seberapa besar cerita atau film itu menjelaskan suatu konsep yang bisa menuntun kita. Yang bisa menginspirasi kita. Yang bisa menumbuhkan imajinasi kita. Seperti tragedi Yunani itu.
Oleh sebab itu film-film di bioskop hendaknya penuh inspirasi akan masa depan. Hendaknya penuh dengan konsep yang menggetarkan excitement evolusi kita. Membuat kita lebih faham makna kehidupan. Dan menuntun kita menghadapi masa depan yang lebih baik.
September 24, 2009 at 9:27 am
Betul pak,aku setuju banget sama tulisan ini…karena nyata nyata bahwa dunia adalah panggung sandiwara dlm skala besar dmn pemain dan ceritanya beragam. Star Trek, lebih seru lagi di tonton di teater IMAX Taman Mini…bukan promosi lo..tp memang lebih kelihatan nyata….aku n anak2 senang non ton disana or d teater 4D or 3D yg lain…met nonton ya Mein.. salam u kel…
March 4, 2010 at 9:55 am
salut
August 7, 2011 at 4:53 pm
teori evolusi itu hanya sampah ilmu pengetahuan, kalau memang kita berevolusi, mengapa orang2 jaman dulu bahkan ribuan tahun sebelum masehi sudah memiliki pemikiran2 brilian yang bahkan menjadi fondasi bagi ilmu pengetahuan medern?? sungguh darwin tidak lebih dari seorang pembohong besar bro…
November 17, 2011 at 3:22 am
untuk teguh…apakah darwin asal2an dalam membuat teori tentang pengindraan???teori tentang pengindraan itu kita pakai sampai skrng…orang sebelum masehi itu pintar karena jaman dahulu manusia masih bersinergi dengan alam…ingat ilmu yang sebenarnya itu ada di alam…beda dengan zaman skrng yang mana manusia untuk mencari makan tinggal pergi ke warung makan, kalau engga punya duit tinggal minta sama tuhan…orang dulu ngga pernah minta bantuan sama YME saat pny masalah, melainkan menjadikan alam sebagai objek pemikiran…
December 14, 2011 at 1:13 pm
untuk hallucinator…
anda banyak tahu tentang sebuah kisah, apakah anda juga tahu kisah Nabi Adam..?
kalau nenek moyang manusia adalah kera, kenapa kera sekarang tidak dapat menjadi manusia? apa perbedaannya?
Kera adalah binatang, apakah manusia juga binatang? apakah benar, kera juga bisa dikatakan sebagai manusia?