Speed Limit
Saya pikir batas kecepatan di jalan harus diterapkan, terutama untuk sepeda motor.
Sepeda motor merajai jalan-jalan sekarang. Berseliweran di mana-mana. Mungkin karena saat ini semakin mudah orang memiliki sepeda motor. Kemudian ongkos sehari-hari menjadi lebih murah. Belum lagi fleksibilitas rute dan waktu.
Tapi saya lihat sepeda motor semakin rawan kecelakaan. Banyak tidak disiplin. Memacu kendaraan dengan kencang, mencoba saling menyusul. Padahal semua tahu, semakin kencang laju kendaraan, semakin sukar kendaraan dikendalikan, dan semakin panjang jarak rem, jarak berhenti. Akibat kecelakaan mudah terjadi.
Jauh lebih aman bila batas kecepatan di terapkan. Speed limit.
Misalnya speed limit di jalanan dalam kita maksimum 50 km/jam. Ini kecepatan default. Pengecualianya di jalan raya seperti Jln Sukarno Hatta atau Jln Junjunan. Di sana boleh 60 km/jam.
Dengan speed limit ini, kita berjalan beriringan. Kita hanya menyusul kendaraan yang lambat saja. Dengan batas kecepatan seperti ini, kendaraan lebih mudah dikendalikan. Kecelakaan lebih mudah dihidari.
Tentu speed limit ini wajib dipatuhi. Karena menyangkut keselamatan orang lain. Beda dengan peraturan helm atau seat belt, misalnya. Yang berisiko itu diri sendiri. Tapi peraturan speed limit itu untuk keselamatan bersama.
Nah saya setuju hukuman berat bagi pelanggar speed limit. Kendaraannya langsung disita saja. SIM dicabut. Demi keselamatan banyak orang.
September 14, 2009 at 9:30 am
Alangkah indahnya Pak kalau para pengguna Motor brjalan briringan sperti itu dgn kecepatan rata2,kayak mau touring aja,he3.Untuk alasan keselaMatan sih usaha tsb aMat baik,begitu jg utk mengurangi pengguna Motor,ha3.
September 19, 2009 at 6:43 am
Kalo di tempat saya, semua jalan ada speed limitnya. Setiap pelanggar speed limit yang tertangkap, bayar denda 65 dollar (sekitar 600.000 an rupiah). Dan tentu biaya asuransi mobil jadi naik deh. Untuk mendeteksi kecepatan, biasanya polisi memakai speed detector (radar / laser) dari tempat yang agak tersembunyi. Sedangkan di kota-kota besar, ada yang memakai video maupun aircraft juga.
Memang tingkat ketatnya tergantung lokasi sih. Kadang-kadang lebih 10-20 mil/jam masih ditoleransi. Tapi setidaknya mayoritas pengemudi sudah memiliki kesadaran keselamatan. Bukan hanya takut tertangkap polisi saja.