Antara Bosan dan Panik
Ada dua ekstrim setiap hari: bosan karena tidak tahu mau ngapain atau panik karena terlalu banyak yang harus dikerjakan.
Anda bisa duduk manis. Tolak semua tugas. Tolak semua tanggung jawab. Bebas dari semua masalah. Nggak mikirin. Dan tidak dipikirin orang. Persis seperti domba di kandang. Mau makan tinggal tunggu peternak bawa rumput.
Tapi bosannya nggak kira-kira….
Tapi sebaliknya. Anda bisa terima semua tugas. Terima semua tanggungjawab. Akhirnya anda kewalahan. Deadlines di sana-sini. Semua orang butuh anda. Anda seperti orang penting. Tapi, everybody wants a piece of you.
Dan paniklah anda…
Seni-nya adalah hidup harmonis diantara ekstrim kiri (bosan) dan ekstrim kanan (panik).
Resep saya, kerjakan dua hal saja.
Satu yang asik, dan satu yang ada duitnya. Satu yang menyenangkan. Satu yang membuat kita bisa bayar tagihan sehari-hari.
Sukur-sukur keduanya bisa digabung.
April 22, 2009 at 11:39 am
kalo saya, lebih suka panik daripada bosan pak. kdg jadi gak seimbang juga sih, tapi kayaknya lebih baik kebanyakan kerjaan daripada gak ada kerjaan sama sekali. ujung2nya stress. haha..
April 22, 2009 at 1:56 pm
Kalau bisa menggabungkan yg asik-asik dengan yg ada (banyak) duit-nya maka pemeo “don’t mix bussines with pleasure” nggak berlaku ya Pak ? … hehehe 🙂
April 22, 2009 at 8:51 pm
Lha padahal sekarang penginnya kerja yang asyik aja pak….(soalnya udah puluhan tahun kerja yang capek banget)…
Tapi bagi saya, lebih baik banyak kerjaan, artinya kita harus bisa me manage waktu, dibanding menganggur. Karena kalau kerjaan banyak, entah kenapa, malah lebih bergairah dan tertantang. Kalau nganggur malah pusing.