On Being Late

January 22, 2009 in Life

Bukan Lion Air kalau on time. Jadi Selasa kemarin seharusnya take off dari Cengkareng jam 13:10, pesawat baru berangkat 14:30. Tapi terlambat itu tidak selalu buruk, lho.

Saya seharusnya tiba di Magelang pukul 10:00 pagi.  Tapi berhubung ada pelantikan DRN, saya naik Lion Air siang itu. Rencananya naik Taksi dari Bandara sehingga bisa tiba di Magelang jam 4 sore.

Yah, Lion terlambat sekali, sehingga saya baru tiba di Jogja jam 15:30.  Sebelumnya saya sudah telepon taksi.  Biasanya taksi Bandara itu mencharge Rp. 190 ribu ke Magelang.  Dengan taksi pesanan ini, saya cukup bayar Rp 130 ribu.  Lumayan lah, apalagi mengingat tiket Jakarta Jogja itu Rp 280 ribu.

Begitu saya keluar ruang Bandara Jogja, saya telepon Pak Yus, sopir taksi.  Lha ternyata dia belum ada. Masih di jalan.  Jadi saya harus tunggu.  Waduh saya mulai kesal juga.  Saya sudah terlambat, eh supir taksinya malah nggak ada.

Tapi saya sudah berguru ilmu sabar, di tanjakan Nagrek dan kantor pajak.  Saya duduk saja di teras, dan mulai membuat planning-planing di PDA saya.  Saya percaya di setiap keterlambatan akan ada surprises.

Akhirnya 30 menit kemudian pak Yus telepon.  Dia sudah menunggu.  Dan yang lucu, di taksinya sudah ada penumpang lain.  Dan pak Yus ajak share. Waduh gimana ini pak Yus?  Eh ternyata penumpang itu kenalan lama saya yang akan ke Magelang juga, pada tempat dan tugas yang sama.  Wah senang nih, jadi ada teman ngobrol dan teman terlambat.

Di jalan saya baru tahu.  Pak Yus sedang kesusahan.  Dia tidak tidur dan tidak makan seharian, karena malamnya anaknya diciduk polisi, terkait masalah narkoba teman anaknya.  Anaknya masih SMA kelas 2, dan ibunya nangis-nangis.  Jadi dari malam dia berusaha mengeluarkan anaknya dari tahanan.  Paginya dia gadaikan motornya untuk dapat Rp 5 juta, ongkos di kantor polisi. Akhirnya polisi berjanji jam 5 sore akan dikeluarkan, karena hasil lab narkoba sudah keluar, dan negatif.

Karena kekalutan dia di kantor polisi, dia itu double booking saya dan teman saya itu, dan dia terlambat ke Bandara.   Yah, di jalan kami belajar banyak. Tiga orang ayah saling menghibur dan menguatkan. Kami singgah makan di Soto Pak Mustopha, supaya pak Yus bisa makan.

Tiba di Magelang jam 18:00 dan kami share pembayaran.  Tambah sedikit supaya ada ekstra.  Tapi tetap jatuhnya saya membayar lebih murah. Dan kami bisa melanjutkan tugas di sana sampai selesai.  Hari ini saya bisa pulang, mengetik posting ini di Bandara Jogja, menunggu Lion jam 14:45 (yang pasti telat nya).

Saya belajar untuk mengikuti anything life gives us. Pesawat telat, no problem.  Taksi telat, no problem.  Semua event yang tidak terduga memiliki keindahan tersendiri.

Seharusnya saya sudah bisa pulang Rabu malam karena ternyata beberapa acara bisa dimajukan. Rencana Kamis pagi ternyata bisa dilakukan Rabu malam di Jogja.  . Tapi karena booking tidak bisa berubah, saya harus pulang sesuai jadwal.

No problem. Jam 8 malam kembali ke Magelang untuk istirahat. Saya bisa menikmati istirahat saya tadi malam.  I can have time for my self. It was a very pleaseant feeling that brought me to a peaceful sleep. Kemudian saya mengikuti acara ekstra di Kaliurang tadi pagi, dan sekarang sudah di Lounge bandara.

Sudah ada pengumuman bahwa penerbangan saya akan terlambat satu jam… hehehe Lion Air tea atuh. It is OK.  Terlambat? I will just enjoy it…