Administrasi
Tidak jarang sekarang orang mengasosiasikan administrasi dengan kelambatan. Sesuatu yang negatif. Padahal administrasi adalah cara kita membuat sistem menjadi cerdas.
Sekarang urusan administrasi dan prosedur keuangan menjadi menyebalkan. Adminitrasi membuat urusan menjadi tidak lancar. Uang lambat keluar. Bahkan orang sekarang bisa masuk penjara atau ditangkap KPK karena pelanggaran administrasi.
Padahal kata administrasi itu sebenarnya bermakna pengelolaan. Ia bermakan pengendalian. Jadi tanpa administrasi, sebuah proses bisa berjalan tak terarah, dan tak terkendali.
Administrasi sering disinonimkan dengan paper work. Kerja dia ats kertas. Dan banyak orang memandangnya rendah. “Saya orang lapangan. Saya paling malas urusan kertas-kertas itu,” demikian ucapan yang saya sering dengar.
Saya kira itu kesalahan besar.
Administrasi dimaksudkan agar sistem menjadi cerdas. Menjadi pintar.
Kepintaran orang, kecerdasan orang, kecerdikan orang, ide-ide cemerlang harus dituangkan ke dalam organisasi. Dan tidak ada cara lain selain melalui administrasi. Melalui posedur baru. Melalui petunjuk baru.
Menulis prosedur adminsitrasi analogi dengan menulis software. Tanpa software yang cerdas, komputer kita akan berkinerja buruk. Demikian juga tanpa adminsitrasi yang baik, dipastikan organisasi kita berjalan buruk.
Nah, saya memang mengerti keluhan banyak orang. Saat kita mendapat pelayanan buruk, sang pelayan beralasan, “Ketentuan administrasi memang harus begini…” Administrasi dijadikan kambing hitam atas ketidakmampuan orang melayani kita. tentu, sama seperti software, administrasi yang seperti ini harus segera diganti. Diupgrade.
Jadi, saya pikir adminsitrasilah yang membuat sebuah sistem menjadi cerdas. Kalau semua resources sudah bagus, tapi kinerja rendah, kita harus mencek adminsitrasinya. Jangan-jangan penuh bugs, tapi sudah digunakan dalam produksi.
Leave a Comment