Oleh-Oleh Sumba Timur (5)
Salah satu cara menikmati alam Sumba Timur adalah dengan berkendaraan. Perjalanan dari Waingapu, ibukota Sumba Timur, ke desa kami itu lebih dari 50 km. Dan beberapa bagian jalan cukup licin, sehingga diperlukan mobil four wheel drive.
Dari airport di Waingapu, kami berangkat ke desa tujuan. Kami menggunakan mobil four wheel drive untuk segala medan (Gambar 1). Roda belakang diganti untuk bisa masuk ke tanah licin. Double cabin, sehingga lima orang bisa masuk ke sini. Rupanya mobil ini bermesin diesel yang cukup hemat. 1 liter solar bisa untuk 15 km.
Dari dalam mobil, kami bisa meinikati perjalanan yang mengesankan. Jalanan sebenarnya tidak buruk. Bahakan cukup mulus, dengan gravel putih (Gambar 2). Jadi kita bisa menikmati perjalan serta pemandangan savana yang mengesankan.
Saat diperjalanan, kami melihat awan hitam datang. Wah ini rejeki. Berarti akan ada hujan. Dan bagus sekali untuk tanaman rumput di padang. Tapi celaka juga. Hujan membuat jalan menjadi liat. Tanah putih ini ternyata seperti tanah liat. Jadi mobil mulai menari-nari ke sana ke mari. Sambil semua takut, karena ada jurang di kanan kiri. Namun kendaraan 4 wheel drive kita cukup mantap melalui nya.
Tidak demikian kendaraan Panther di depan kita. Kita tidak bisa terus, karena mobil di depan kita selip, dan tidak bisa maju. Terpaksa hujan-hujan, kami turun untuk mendorongnya. Saya ikut turun basah-basahan. Pertama cari posisi strategis di kiri belakang. Ternyata big mistake. Roda belakang menyemburkan tanah becek langsung ke baju dan muka, hehehe. Tapi tidak bisa menghindar karena kalau saya lepas nanti perlahan mobil mundur lagi.
Selip begini tidak hanya sekali, tapi berkali-kali setiap ada tanjakan. Jadi saya lumayan basah kuyup. Cuma kali ini saya sudah pintar. Kali ini dorongnya di tengah (lihat Gambar 3). Teman saya belum. Jadi pada mencicipi lumpur putih, hehehe.
Setelah itu perjalanan menjadi lancar. Mobil yang didepan itu kami susul, dan kalau dia kesulitan kami tarik dengan tali baja. Begitu kering, saya nyetir dan agak-agak tancap gas, sehingga para penumpang agak gugup hehehe. Padahal mobil saya di rumah mitsubishi juga, jadi handling nya agak mirip. Fun dan menyenangkan.
-
1
Pingback on May 23rd, 2009 at 12:01 pm
[…] jalan yang nyaman untuk dilalui. Tanjakan-tanjakan sangat terjal dengan jurang di kanan kiri jalan. Beruntung hari tidak hujan sehingga masih dapat lebih tenang. Mobil tersebut pernah mengalami selip di tempat yang sama […]
November 28, 2008 at 5:47 pm
Seru sekali pengalamannya Pak. Wuih .. pemandangan yang sangat indah ..
November 30, 2008 at 9:33 pm
duh mobilnya keren ya? 😀
seneng pa jalan2? ya pemandangan indah, indonesiaku!!
December 1, 2008 at 10:06 am
Kalau di ajak, gk bakalan nolak pak … 😀
April 7, 2009 at 4:09 pm
halo pak armein..saya purie..yang tugas di sumba timur 2..
wah senang sekali baca tulisan bapak selama di sumtim..
baru dengar kabar gembira dari pak amsal tadi siang, kerjasamanya berlanjut ya pak..
sampai ketemu lagi kalau begitu..
July 14, 2009 at 2:38 pm
sekali2 coba survey ke desa waikanabu mas… sudah liat air terjun diterbesar di sumba timur?
untung aja punya jiwa petualang… kl gak bakalan tobat n gak 2 kali lagi main ke sumba he..he…