Dosa
Pengertian dosa bisa sederhana namun bisa juga kontroversial. Saya pikir pengertian dosa itu lebih dalam dari pelanggaran larangan dan perintah. Dosa itu keterpisahan kita dari Tuhan. Saat kita berjalan di jalan yang bukan seharsunya.
Saya juga setuju kita berdosa saat kita melanggar apa yang dilarang. Pada saat kita menolak melakukan apa yang diwajibakan bagi kita. Saat kita melanggar hukum, kita berdosa.
Tapi pengertian itu terlalu legalistik dan sederhana. Dan ia mengandung muatan yang kotor dan menjijikkan, sehingga kita tidak mau berusaha mengerti esensinya. Kita menghindari membicarakannya.
Saya pikir manusia tidak sembarangan dilahirkan. Dari sekian banyak se telur dalam kandungan ibunda kita, hanya segelintir yang diijinkan Tuhan untuk dibuahi menjadi kita. Dari sekian juta sperma ayahanda kita, hanya satu yang diijinkan Tuhan untuk membuahi sel telur itu. Berarti kita ini adalah orang pilihan. Yang ditentukan untuk dilahirkan dengan status mulia. Bayangkan, kita ini pilihan Tuhan. Can’t get anymore honoured than that.
Sebagai orang terpilih, kita dipilih untuk suatu tugas khusus. Sebuah maksud khusus dan unik. Dan tugas ini mulia, terhormat. Dan tugas mulia itu menuntut a special way of living. Dan itu adalah jati diri kita yang sebenarnya.
Nah saat kita menghidupi hidup ini di luar tugas itu, maka kita berdosa. Saat kita memilih untuk menghidupi hidup dan tugas orang lain, kita berdosa. Saat kita tidak menjalankan the way of life yang sesuai dengan jati diri kita, kita berdosa. Saat kita kehilangan kemuliaan hidup, kita berdosa.
Dan dosa -dosa ini bukanlah untuk kita jadikan bahan menghakimi atau mencela orang. Menakut-nakutinya dengan neraka. Bukan. Dan tidak perlu. Karena orang tidak berjalan sesuai panggilan dan jati dirinya itu sudah menderita. Ia sakit. Dia bisa mencoba tersenyum, tapi ia tahu ada kekosongan dalam hidupnya. Life is hell already.
Dan akhirnya dosa seperti ini bukan lagi soal kekotoran, kejijikkan dan untuk dicela. Tapi untuk dikasihani, diampuni, ditolong, dan dipulihkan.
Saya percaya saat kita menemukan maksud kita dilahirkan, panggilan hidup kita, dan menekuninya sesuai jalan yang ditetapkan bagi kita, kita akan benar-benar berbahagia.
October 2, 2008 at 12:05 pm
hmmm…… (manggut2 sambil berpikir, sedang mencari tujuan hidup, biar tidak berdosa)