Kocak Ala Andria (8)
Di ujian akhir, seorang dosen kuliah eksistensialisme ingin menguji daya retorika, berdebat dan kemampuan berfilsafat mahasiswa.
Iapun mengambil sebuah kursi dan meletakkan di atas meja. Para mahasiswa disuruh berkerumun, mengamati kursi ini, lalu di suruh kembali ke kursi masing-masing. Semua diberikan sehelai kertas kosong, dan diminta menulis essay. Jelaskan dalam essay itu argumen mengapa kursi itu sebenarnya tidak ada. Tidak eksis.
Maka pusinglah semua mahasiswa. Ada yang menggeleng kepala. Ada yang sampai juling-juling segala.
Kecuali satu mahasiswa. Cuma satu menit, menulis sebentar, kemudian berdiri, dan menyerahkan hasilnya pada dosen. Yang lain menduga, pasti mahasiswa ini kesal, menyerah, dan menulis namanya saja terus pulang.
Akhirnya setelah waktu habis, semua mahasiswa memasukkan essay masing-masing, lengkap dengan argumen, mengapa kursi itu sebenarnya tidak ada.
Saat nilai dikeluarkan, lembar jawaban dikembalikan, semua mendapat nilai C, kecuali si mahasiswa yang keluar duluan itu. Dia dapat A.
Lho, kok?… Penasaran para mahasiswa mengintip lembar jawaban dia.
Cuma ada satu kalimat tertulis di situ: “Kursi yang mana ..??”
***
Joke ini diceritakan Aya (panggilan Andria di rumah) tadi pagi di meja makan sarapan sebelum kami berangkat. Semua tertawa, kecuali si bungsu Marco yang senyum kosong. Nggak nangkep kayaknya.
Mungkin kesal bercampur kagum ke kakaknya, dia tiba-tiba nyeletuk ke Andria, “Aya, kenapa kamu nggak jadi badut aja…?” Giliran semua meledak tertawa, kecuali Andria yang mendelik sebel.
July 24, 2008 at 8:56 am
saya juga nggak nangkep Pak…
July 24, 2008 at 9:09 am
Gee…… !!! (appreciate, surprised)
July 24, 2008 at 12:45 pm
ga ngerti… ga ada tulisan apa apa di artikel ini?
:ppp
July 24, 2008 at 4:46 pm
=))
hwahahahahaaa.
cerdas tuh murid. dosennya kalah telak!
July 24, 2008 at 7:32 pm
Nice family Sir’.
Be blessed. And bless others.
July 26, 2008 at 6:46 am
Pinterrrrr tuh mahasiswa!!!!