Peluang itu Seperti Cahaya Mentari
Peluang itu datang seperti cahaya mentari. Kita cukup memposisikan diri pada aliran cahaya.
“Apa yang bisa saya bantu lagi, pak?” tanya mbak petugas Bank BNI dengan ramah. Saya memandangnya sambil menyelidik, ini serius atau basa-basi hasil training? Sebenarnya urusan sudah selesai, tapi kok si mbak seperti serius.
“Begini mbak,” jawab saya dengan wajah dibuat serius setelah berpikir sejenak, “Saya sudah menjadi pelanggan Bank BNI. Tapi belum pernah sekalipun saya mendapat hadiah undian. Tolong dong, bagaimana supaya saya bisa menang, sekali saja…?”
Gantian dia yang memandang menyelidik, ini serius atau bergurau? “Maaf pak, tidak bisa karena itu undian…” akhirnya dia menjelaskan sesuatu yang sudah jelas sebenarnya.
Kemujuran memang seakan-akan datang tiba-tiba. Seperti undian Bank BNI itu. Kebetulan kita berada di tempat dan waktu yang tepat. Maka kita bisa beruntung.
Tapi Dewi Fortuna berpihak pada kita yang siap. Kita yang sengaja mencari akan mendapat. Kita yang melatih diri, mengunpulkan usaha, belajar, akan dikunjungin dewi Fortuna pada waktunya.
Peluang itu seperti cahaya mentari. Kita merasa gelap karena kita tidak mencari sang mentari. Kita ada di lubang. Ada dalam kotak. Ada di basement. Ada di belantara rimba. Terhalang bukti dan gunung.
Mengapa kita tidak keluar dari kotak kita itu. Melangkah menuju alam terbuka. Di mana matahari bersinar setiap hari.
Berdirilah di tempat matahari mau terbit, jangan di tempat matahri mau terbenam. Posisikan diri kita pada sunshine of opportunities, bukan sunset.
Panjatlah dan dakilah gunung itu saat fajar menyingsing. Maka cahaya mentari di pagi hari akan menyinari dan menghangatkan hidup kita…
June 30, 2008 at 3:01 pm
Hmmmmm…..
Nikmatnya cahaya mentari di pagi hari 😀
June 30, 2008 at 3:06 pm
Ada quotation kalau nggak salah dari Benjamin Franklin (CMIIW), “keberuntungan adalah milik mereka yg siap menjemputnya” …
Marilah kita sama2 menjemput keberuntungan kita masing-masing.
June 30, 2008 at 3:36 pm
“luck favors the prepared mind” — Louis Pasteur
June 30, 2008 at 5:50 pm
@Andriyan, terima kasih sudah diingatkan, dalam bahasa dan konteks asli-nya:
“dans les champs de l´observation, le hasard ne favorise que les esprits préparés … ”
atau
“in the field of observation, chance favors the prepared mind … “
July 2, 2008 at 8:54 pm
pertama, kebayang ya ekspresi mbak2 BNI itu..
kedua, luck? luck buat saya adalah buah dari investasi. ya sama aja kali ya, harus ditanam dan nanti dipetik.