The God Delusion

Richard Dawkins, seorang biologist terkenal, berusaha meyakinkan pembaca bukunya The God Delusion bahwa Tuhan itu hanyalah angan-angan.  Buku yang bagus sekali dan saya suka.  Tapi impaknya justru membuat saya makin beriman kepada Tuhan.

Ia seorang pakar biologi evolusi, dan menguasai sains tentang genetika.  Dia bisa menjelaskan banyak sekali fenomena biologi dengan ilmunya itu.  Ia kemudian yakin bahwa Tuhan itu adalah ‘kecelakaan’ evolusi.  Seperti virus yang kemudian bertahan hidup dalam benak manusia.

Menurut saya, problem utama dari pemikirannya itu adalah bahwa segala sesuatu itu biologis sifatnya.  Seperti progression, dari hidup satu sel samapai ke organisme yang kompleks seperti homosapiens.  Baginya, psikologi dan kesadaran itu adalah fenomena biologi.

Ia penganut monisme, yakni tidak membedakan fisik, jiwa, dan spirit.  Baginya semua itu adalah fenomena biologi, sehingga patuh pada teori evolusi Darwin.

Bagi saya, ini sama dengan menyimpulkan bahwa software komputer adalah hasil evolusi dari hardware.  Betul hardware komputer adalah evolusi dari rangkaian listrik, elektronika, rangkaian logika, rangkaian sekuensial, sampai ke prosesor.

Tapi semua juga tahu, software itu dibuat secara terpisah, oleh programmer di Microsoft, software houses, atau di jurusan IF.  Bukan progresi dari hardware.  Dan disiplin serta naturenya berbeda.  Chip makers ada di Intel, sedangkan software maker ada di Microsoft.

Kedua kelompok ini bicara dengan bahasa yang berbeda. Kalau nggak percaya, datang saja ke rapat kurikulum STEI.

Tapi, buku ini perlu dibaca karena menelanjangi berbagai perilaku orang beragama, termasuk saya, yang harus diperbaiki.  Ia menyoroti berbagai kejahatan atas nama kepercayaan. Dan saya terbantu untuk melihat hal itu.

Bottomline, buku The God Delusion ini gagal membuat saya atheis, namun berhasil dalam membuat saya sensitif terhadap arogansi dan ignoransi cara saya beriman.


  1. chikaradirghsa

    the book also implying that it’s not possible to be both atheist and scientist.
    which i believe does not true 😉

  2. Menarik Pak, nanti saya coba beli bukunya.

  3. chikaradirghsa

    sorry, i mean, the book implying that it’s ONLY possible to be a scientist if you’re an atheist.

    i’m disagreeing this 🙂

  4. azrl

    @Chika, setuju. Pak Mervin juga cerita ada seorang atheis yang mengepalai tim genome justru sekarang berpikir terbalik setelah menekuni bidang ini. Sekarang ia mantan atheis.

  5. iya pak, menarik. jadi pengen baca juga.. =)
    lebih heboh dari angels and demons ato the da vinci code yah brarti..

    duh.. kapan saya punya waktu buat baca ginian.. masi banyak tugas dan uda mo uas.. T__T




Leave a comment