Evolusi

Teori evolusi dari Darwin memang kontroversial. Timbul pro-kontra. Saya sendir icenderung menyerahkan perdebatan kebenaran teori ini pada para ahli yang kompeten, yakni para biologist. Untuk saya sendiri beberapa bagian konsep evolusi sangat menarik untuk diterapkan.

Teori evolusi menginspirasi algoritma genetika, di mana proses perkawinan mencampur gen-gen yang baik sehingga muncul pemuliaan species. Artinya anak yang dihasilkan lebih maju dari orang tuanya. Rupanya ini cara alam untuk memajukan kualitas spesies.

Banyak scientists yang berusaha untuk menghasilkan makhluk hidup baru. Bahkan dalam dongengan, cara ini bisa mengakibatkan munculnya monster Frankenstein. Tetap saja sangat sukar. Tetapi siapapun tahu, melalui perkawinan manusia, kita yang biasa-biasa ini jauh lebih berhasil dibanding scientist itu. Berkat dorongan evolusi dan algoritma genetika itu. Dengan cara yang organik, para orang tua sudah menghasilkan putera-putri yang lebih unggul dari generasi orang tua. Realitas ini sangat menarik buat saya.

Ada dua inovasi yang penting dalam kita berproduksi: inovasi produk dan inovasi organisasi penghasil produk. Inovasi produk berarti menghasilkan karya/masterpiece yang lebih baik dari sebelumnya. Semua tahu betapa sukarnya membuat masterpiece. Tapi saya pikir ini sangat sukar karena kita bertindak seperti scientist Frankenstein itu. Seandainya kita menguasai pola “perkawinan” produk, maka inovasi itu menjadi lebih mudah. Nyontek dan upgrade dalam membuat produk itu adalah salah satu contoh.

Hal yang sama terjadi dalam konsep organisasi. Organisasi harus juga selalu diinovasi. Abad 20 ditandai dengan revolusi di bidang organisasi korporasi. Abad 21 ini menuntut bentuk-bentuk organisasi yang baru. Dan ini juga siukar sekali. Kecuali kita bersedia untuk melakukan “perkawinan” organisasi.

Teori evolusi tetap akan kontroversial. Terutama bila dibawa ke luar konteks disiplin ilmunya. Tetapi saya pikir konsep ini sangat penting dan perlu dikuasai untuk pertumbuhan yang organik dari kita semua.


  1. Teori evolusi, justru lebih banyak dikembangkan oleh orang-orang di luar orang Biology. Saya teringat seorang akhli klasifikasi Biology, Carrolus Linnaeus. Tuhan yang mencipta, dan dia yang mengklasifikasi, dia adalah orang yang tidak percaya kepada Teori Evolusi, alias penganut teori penciptaan. Justru penganut evolusionislah yang menyeret dia, yang membuat hasil klasifikasinya justru dipakai menjadi pintu gerbang diterimanya teori evolusi.

  2. teori evolusi darwin itu aku suka banget. sebetulnya perubahan evolusi manusia itu sangat nyata dan bukti adanya evolusi hampir terdapat di indonesia semua. walaupun saya tidak mengatakan bahwa manusia dari monyet tapi dari evolusinya dahulu memang manusia itu memiliki kemiripan dengan monyet alias dengan bentuk kepalanya.

    hmmmm….. urutan evolusi manusia purba aku tulis di blog aku http://sukrablog.blogspot.com.

    jikalau untuk produksi atau organisasi aku lebih menyukai dengan kata perubahan untuk menjadi lebih baik.

    enjoy, peace and love

  3. haha.. ngeliat orang-orang memperdebatkan teori itu juga kadang-kadang lucu.




Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s



%d bloggers like this: