Archive for April 19th, 2008
Ina menunjukkan saya sebuah iklan di PR Jumat kemarin. Dr. Rizal, dokter internist langganan keluarga kami lebih dari sepuluh tahun itu meninggal dunia Minggu kemarin. Wah kaget juga. Selamat jalan, dok. Terimakasih atas jasanya selama ini.
Ini satu lagi cerita dari Andria.
Presiden SBY jengkel sama supir mobil pribadinya. SBY sedang buru-buru harus pergi ke suatu acara keluarga. Tapi supir ini terlalu hati-hati. Rupanya ini supir pemula. “Sudah aku yang nyetir, kamu duduk di belakang!” tukas SBY.
Kita harus selalu belajar, itu sudah jelas. Belajar seumur hidup. Tapi di tengah-tengah perubahan yang begitu cepat, apa yang kita tahu bisa tidak berguna. Atau pengetahuan yang kita pelajari kemudian ternyata terbukti salah. Selain mampu selalu belajar, orang terdidik masa kini perlu juga kemampuan unlearning.
Mau kerja apa? Ada yang berbisnis, ada profesional, ada insinyur, ada artis. Artis bisa jadi wagub lho sekarang. Tapi orang bijak mengatakan ada tiga profesi yang seharusnya terpenting: guru, dokter, dan… ulama-pendeta.
Lebih indah mana, foto pemandangan berwarna atau pasfoto hitam putih? Memang foto berwarna selalu memikat hati. Segar. Kita jadikan hiasan di dinding atau desktop background. Tapi untuk hal-hal yang terpenting dalam hidup kita, misalnya ijazah, KTP atau surat nikah, pasfoto yang diperlukan.
Pemahaman ini menjadi kunci langgengnya sebuah pernikahan.