It was winter 1994 in Winnipeg. It was midnight, and I missed my last bus home. So I put on my only winter jacket, my head beanie, scarf on my neck, and my hand gloves. I left engineering building, and started walking.
Continue Reading »Mungkin tidak banyak yang menyangka. Alat paling mencerdaskan di dunia itu cermin. Terlebih cermin ganda. Cermin untuk berefleksi ganda. Orang pintar mampu melihat, memahami, mengevaluasi, dan mengendalikan lingkungannya Orang cerdas bisa melakukannya para dirinya. Ini butuh cermin.
“Nggak asik kalau nggak ada kamu…”
Baju itu punya banyak fungsi. Tapi ada satu baju yang paling istimewa: Gaun pengantin. Baju paling bagus di dunia. Bercorak indah. Banyak detail. Bahan istimewa. Pas badan. Tapi digunakan hanya untuk satu kali.
Mereka bilang diperlukan banyak kata untuk menyatakan cinta. Ribuan. Tapi satu-satunya kata yang kutemukan adalah: engkau…
Ada seorang pengemis. Setiap hari duduk di sebuah kotak kayu di suatu pasar, mengemis pada orang yang lewat. Ia pintar mengarang cerita supaya orang jatuh kasihan dan memberi sedekah. Bila berhasil mendapatkan sedekah, ia pergi bersenang-senang. Setelah uang habis, ia kembali mengemis.
Kapan nasibku berubah…? Tanyanya di dalam hatinya
Paling tidak ada lima sumber tekanan dalam hidup manusia modern. Dengan mengubah persepsi hidup menjadi teater, lima tekanan itu bisa diatasi.
Bulan Oktober bulan wisuda. Setelah wisuda, terus apa? Hidup ini teater. Be a life star.
Orang berebut posisi pemimpin. Mungkin karena kuasa, hormat, harta yang diasosiasikan dengan posisi itu. Tetapi tidak banyak yang menghayati beratnya beban yang harus dipikul orang yang ada dalam posisi itu.
Cinta terbesar seorang pria pada seorang wanita itu bukan seperti Romeo pada Yuliet, atau Julius Caesar pada Cleopatra. Tapi seperti Adam pada Hawa…
Manusia modern selalu ingin hidup logis dan rasional. Fakta-nya kita semua hidup berdasarkan realitas kepercayaan, belief, iman, faith.
Saya selalu antusias untuk mengenali realitas yang sebenarnya. The True Reality. Meskipun ada banyak pengertian tentang kebenaran (the truth), definisi kebenaran itu haruslah realitas yang sebenarnya. Faktual.
Dunia macam apa, kalau orang harus jadi jahat baru bisa berhasil…?
Kita bisa bergembira atau bersedih, silih berganti. Bagaimana caranya bergembira setiap saat? Kita mesti belajar mengasosiasikan kegembiraan kita dengan hal yang bersifat kekal.
Ada pendapat orang seperti durian. Luarnya berduri, tapi dalamnya lezat ditelan. Sebaliknya, ada yang seperti kedondong. Luarnya bagus, tapi dalamnya berduri tidak bisa ditelan.
Bila anda bosan dengan pengulangan, rutinitas, pikir lagi. Pengulangan ini yang menyebabkan kita hidup. Begitu kita berhenti mengulang-ulang, kita pasti mati.
Sudah lama saya tidak menulis blog ini. Hidup saya sedang lancar-lancar saja. Tidak ada yang terlalu mengusik. Jadi tidak ada yang perlu di tulis :).
Power of dream memang slogan yang menantang. Masalahnya: kecuali Martin Luther King, jarang orang berhasil dengan cara ini.
Masalah kita adalah kita sering mengidentifikasi diri dengan sesuatu atau seseorang yang bukan kita.
Dunia ini tempat latihan. Tempat belajar. Untuk kehidupan berikutnya.
Bangunlah relasi utama hanya dengan orang yang saling membutuhkan dengan anda.
Perang dan kejahatan selalu dimulai oleh orang-orang yang terikat masa lalu, dan takut menghadapi perubahan.
Jangan menghabiskan umur untuk mencari berlian. Jadilah berlian itu.
Pasti tidak ada yang mau dibilang penyembah berhala. Kita semua ingin disebut penyembah Tuhan. Apa benar?
Continue Reading »
Apa sosok Indonesia itu? Menjelang 28 Oktober 2014, kita diingatkan akan Sumpah Pemuda yang mencoba merumuskan realitas Indonesia.
Continue Reading »
Perbedaan utama manusia dengan hewan adalah pada kemampuan berbahasa. Dunia ini adalah dunia bahasa. Dunia yang dibangun oleh bahasa.
Continue Reading »
Nikmat juga membaca sejarah Indonesia singkat-singkat, seperti kumpulan tweets atau SMS. Charles A Gimon, seorang Amerika pencinta Indonesia, membuat website yang menarik.
Checkout: Indonesia Pages.
Jokowi dan PDI-P tertunduk lesu dengan hasil popular vote pemilu 18.6%, meleset dari target 27%. Jangan begitu. Seharusnya Jokowi dan PDI-P bersyukur dengan hasil ini.
Ini sebenarnya hasil terbaik. Blessing in disguise. Hasil Pemilu 2014 ini menegaskan bahwa meskipun belum melihat karya Jokowi dan PDI-P dalam memperbaiki nasib bangsa, rakyat memberi kesempatan pada Jokowi dan PDI-P untuk membuktikan diri.
Setidaknya kita punya dua macam dunia: visual (yang terlihat) dan audio (yang terdengar). Dan keduanya menghasilkan konten yang hanya bisa dipahami dalam sebuah platform persepsi.
Bingung?
Saya tersenyum membaca tema sebuah acara kami di ITB: “Dari mimpi berbuah karya dan prestasi untuk bangsa”. Pikiran iseng saya muncul. Ia kalau mimpinya indah. Kalau mimpinya buruk dan seram?
Kadang-kadang anak saya membangunkan Ina atau saya tengah malam. “Mama, takut, … mimpi buruk”. Saya berusaha menenangkannya sekenanya, “Ah cuma mimpi… tidur lagi”. “Nggak bisa pa… takut”. Wah, jadi aja tiga orang harus bangun tengah malam.
Bagi anak kecil, mimpi itu realitas. Terutama mimpi buruk.
Tapi saya mau bilang, bahwa kita itu sering juga menjalani hidup sehari-hari seperti dalam mimpi. Mimpi buruk lagi. Padahal itu bukan reralitas. Itu mimpi.